SUARA USU
Kabar Kampus

Seleksi IISMA 2023 Telah Selesai, 9 Mahasiswa USU Dinyatakan Lolos

Sumber foto: kampus-republika.co.id

Reporter: Duwi Cahya dan Khalda Mahirah

SUARA USU, Medan. Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), merupakan program beasiswa terkemuka dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tahun ini, 9 mahasiswa USU berhasil lolos IISMA 2023. Pengumuman kelulusan telah dinyatakan pada Jumat (14/4).

Sembilan mahasiswa tersebut adalah Alexander Yuanata (Ilmu Komputer) yang lolos ke Nanyang Technological University, Bagus Sultan Wibowo (Ilmu Hukum) yang lolos ke Palacky University Olomouc , Christoffel Daniel Y. Tambunan (Ilmu Komputer) lolos ke Hanyang University, Cynthia Yapiter (Teknologi Informasi) lolos ke University of Pisa , Dian Kartika Masniari Sihotang (Ilmu Hukum) lolos ke Middle East Technical University, Edbert (Teknologi Informasi) lolos ke University of Leicester , Elisa Bertha Winsti (Arsitektur) lolos ke University of California Davis , Hans Allen Gunawan (Teknik Industri) lolos ke Hanyang University, serta Mutiara Daulay (Ilmu Administrasi Publik) lolos ke Chulalongkorn University.

“Harapan USU bagi para awardee IISMA 2023 yang akan menjalankan program beasiswa ini dalam waktu dekat adalah agar mahasiswa dapat melaksanakan prosedur dengan tekun dan lengkap untuk proses keberangkatan. Kami juga berharap mereka dapat membina hubungan dengan dosen yang baik, serta membantu USU untuk menjajaki MOU dan MOA untuk universitas partner. Mahasiswa yang lulus IISMA agar dapat mengembangkan ilmu dan memberi masukan baik untuk prodinya,” ujar Pak Rudi selaku Ketua Kantor Urusan International (KUI) USU.

Di antara 9 orang tersebut, salah duanya adalah Mutiara Daulay dan Edbert. Keduanya merupakan mahasiswa aktif stambuk 2021 yang memiliki motivasi serta semangat yang tinggi dalam meraih kesempatan beasiswa ini.

“Aku yakin kalau IISMA ini adalah suatu hal yang bisa mengubah hidup aku. Dengan aku mencoba daftar IISMA , aku sudah berusaha keluar dari zona nyaman yang mana itu progress tersendiri buatku. Jadi coba saja dulu, hasilnya belakangan,” ucap Mutiara.

“Motivasiku untuk mendaftar IISMA itu karena aku ingin merasakan bagaimana kuliah di luar negeri karena memang awalnya berencana kuliah di luar negeri tapi gagal karena pandemi covid,” ungkap Edbert.

Dalam program IISMA, peserta harus menyiapkan segala berkas yang dibutuhkan dan mengikuti setiap tahapan seleksi secara maksimal. Dari semua tahapan seleksi yang ada, baik Edbert dan Mutiara setuju bahwa seleksi pembuatan esai dan wawancara cukup menantang.

“Untuk tahapannya sendiri, yang pertama itu seleksi administrasi. Jadi di seleksi ini, kita harus lengkapi seluruh data diri serta dokumen dokumen yang dibutuhkan oleh IISMA. Disini juga ada 4 soal esai yang harus dijawab dengan minimal 150 kata dalam bahasa Inggris. Lalu selanjutnya itu seleksi wawancara. Seleksi ini tujuannya untuk mengetes kemampuan kita dalam menjawab pertanyaan secara spontan dan mengevaluasi cara menjawab kita. Untuk yang sulit itu menurutku di esai, karena terkadang kita kebingungan bagaimana memulai untuk menulisnya,” ungkap Edbert.

“Seleksinya cukup hectic dari sejak registrasi dan proses membuat esainya juga challenging. Tahap wawancara menurutku paling sulit karena harus ngelawan rasa gugup dan belum lagi ada kemungkinan gangguan kestabilan jaringan dan kinerja device tapi Alhamdulillah aku bisa ngelewatin itu semua dengan baik dan akhirnya lolos,” ujar Mutiara.

Melalui program IISMA, mahasiswa menerima banyak manfaat diantaranya mampu menambah pengalaman studi belajar di luar negeri, meningkatkan pemahaman lintas budaya secara internasional, memperluas wawasan dan relasi, serta mendapat pengakuan mata kuliah 20 sks. Mahasiswa juga tidak perlu khawatir terkait biaya pengeluaran karena mulai dari biaya kuliah, transportasi, asuransi kesehatan hingga biaya tunjangan hidup akan ditanggung oleh pemerintah.

Mutiara dan Edbert juga memberikan beberapa tips dan saran untuk bisa lolos Program IISMA.

“Kita harus yakin dengan potensi yang kita punya, kalau ragu mungkin bisa tanya orang terdekat mengenai hal itu, lalu kita jadikan sebagai kekuatan kita. Untuk IISMA ini menurutku kita harus punya ketertarikan tinggi terhadap pertukaran budaya dan harus bertekad untuk menyebarkan budaya Indonesia ke dunia. Intinya yang paling penting itu jangan ragu dan coba saja dulu,” ucap Mutiara.

“Untuk tips dan trik nya itu cari lah kawan seperjuangan dan juga kakak abang awardee IISMA dari tahun tahun sebelumnya agar persiapannya mantap, karena kalau ada kawan seperjuangan akan lebih mudah untuk mengurus pendaftarannya di awal, dan untuk tes bahasa Inggrisnya sudah mulai di persiapkan dari sekarang kalau memang ingin daftar tahun depan. Untuk harapan calon awardee IISMA di tahun tahun mendatang, semoga banyak dari kalian yang lulus dan menjadi awardee, dan janganlah malu untuk bertanya dengan kakak abang awardee, karena mereka sudah pernah melewati apa yang kalian akan lalui, Mereka bisa memberikan saran dan membimbing kalian supaya persiapan kalian lebih matang,” tutup Edbert.

Redaktur: Anna Fauziah Pane

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Related posts

Pasca-PKKMB di USU Mencuat, Diduga Ada Keracunan Makanan atau Reaksi Nasi Basi

redaksi

Bak Ajang Pencarian Bakat, Suara Emas hingga Battle Dance Meriahkan Hari Kedua PKKMB FIB USU 2023

redaksi

Perdana! Himpunan Mahasiswa Wirausaha FEB Resmi Dilantik

redaksi