SUARA USU
Featured

Rumah Literasi Ranggi, Tempat Belajar dan Bertumbuh sebagai Wujud Kepedulian

Reporter: Nadya Nurhaliza

Suara USU, Medan. Literasi diharapkan dapat dimulai sejak sedini mungkin agar terbiasa memahami kata yang awam didengar. Literasi juga diperlukan agar individu dapat memahani apa yang dibaca dan disampaikan kepadanya.

Rumah Literasi Ranggi hadir sebagai tempat literasi bagi anak-anak maupun masyarakat agar melek huruf dan gemar membaca buku. Rumah Literasi Ranggi berada di komplek perumahan PWI sumut. Keberadaan komplek itu sebenarnya sudah lebih 20 tahun, namun karena ada kendala suatu hal selama ini tidak ada yang membangun daerah itu. Pada akhirnya sepakat untuk membuat satu bangunan yang bisa bermanfaat bagi masyarakat, maka lahirlah Rumah Literasi Ranggi.

Pembangunan Rumah Literasi Ranggi ini dibuat dengan dekoratif yang mengarah ke Instagram-able supaya menarik, karena untuk melakukan kegiatan literasi itu tidak mudah perlu adanya daya tarik tersendiri yang untuk merangsang orang untuk datang. Sehingga ketika berkunjung ke Rumah Literasi jadi tahu dan tertarik dan menimbulkan rasa untuk datang kembali untuk literasi buku.

Rumah Literasi Ranggi ini juga membuat beberapa kelas non formal (belajar sambil bermain). Belajar juga tetap diingatkan bagaimana pentingnya pendidikan karakter, budi pekerti, attitude untuk generasi muda saat ini.

Pada umumnya pelajaran khusus itu di sekolah-sekolah formal itu tidak ada, namun Rumah Literasi Ranggi mencoba untuk menyisipkan hal itu. Misalnya kelas calistung (baca tulis berhitung), kelas bahsa indonesia, bahasa inggris. Rumah Literasi Ranggi juga memiliki kelas pertanian sederhana, seperti menanam karenaa kebetulan Rumah Literasi juga ada lahan yang masih luas untuk bisa bercocok tanam. Selain itu, di rumah literasi ini juga terdapat kelas dari kesenian seperti menari, kelas puisi, dan mewarnai. Rumah Literasi Ranggi pernah membuat pentas seni dengan presenter cilik yang juga merupakan bagian dari Rumah Literasi Ranggi.

Di Rumah Literasi Ranggi ini juga terdapat relawan dari berbagai latar belakang. Mulai dari mahasiswa sampai dengan Duta Pariwisata.

Adapun tujuan dari Rumah Literasi Ranggi adalah melakukan kegiatan literasi karena kita sebagian dari masyarakat ini juga sebenarnya punya tanggung jawab untuk peduli pada masyarakat. Tidak hanya pemerintah yang punya andil dalam hal ini, sebagai bagian masyarakat ingin berbuat kepedulian khususnya di bidang pendidikan atau literasi lebih terkhusus bagi masyarakat keluarga prasejahtera.

“Meskipun tidak ada pendanaan selama ini, kami tetap berupaya melakukan semaksimal effort yang bisa kami lakukan sehingga apa yang kami rencanakan untuk keberadaan Rumah Literasi Ranggi itu tetap bisa berjalan meskipun mungkin harus tertatih-tatih, karna bagaimana pun kegiatan ini harus didukung pertama oleh relawan-relawan yang betul-betul punya jiwa pengabdian dan kepedulian yang tinggi serta banyak pihak-pihak yang lebih peduli termasuk juga pihak dunia usaha, dunia industri melalui dana CSR nya ataupun mungkin pihak pemerintah melalui dana hibah atau program-program yang disinergikan dengan kami Rumah Literasi Ranggi ini dan juga mungkin pihak-pihak swasta, pihak pribadi yg punya kepedulian bisa berinfaq untuk mendukung kegiatan kami,” ungkap Ranggini selaku Ketua Yayasan Rumah Literasi Ranggi Indonesia.

Redaktur: Anna Fauziah Pane


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Mengajarkan Antusiasme Anak-anak Panti Asuhan dalam Memberikan Pendapat Sehingga Penerapan Metode Casework dapat Berjalan dengan Lancar

redaksi

Digitalisasi Pemasaran UMKM di Kabupaten Bengkalis

redaksi

Mengenal Overthinking , Ruminasi, dan Khawatir

redaksi