Oleh: Tamara Ceria Sairo
Suara USU, Medan. Belakangan ini, media sosial makin banyak memberikan istilah baru setiap harinya. Salah satunya frugal living. Tentu di antara Sobat Suara USU yang membaca artikel ini sudah tak asing dengan istilah frugal living.
Frugal living merupakan sebuah gaya hidup yang sebenarnya sudah ada dan sudah diterapkan bahkan dari zaman orang tua kita. Dari namanya, Frugal berarti hemat dan Living berarti hidup. Istilah ini ditujukan sebagai langkah perwujudan adaptasi aspek ekonomi di tengah masyarakat. Secara umum, frugal living merupakan kecenderungan hidup hemat dengan menggunakan uang hanya untuk hal yang penting-penting saja.
Hemat di sini jauh dari unsur pelit. Frugal living yang dimaksud ialah menggunakan uang yang ada untuk membeli sesuatu kebutuhan dengan mengutamakan fungsi nilai dan kualitas barang tersebut. Hal ini sama saja dengan menahan keinginan dan memprioritaskan kebutuhan. Frugal living sejalan dengan gaya hidup minimalis, dimana orang frugal-sebutan untuk orang yang menerapkan hidup frugal living-biasanya hanya menggunakan uang dengan menerapkan prinsip value of money atau nilai uang.
Tak heran bila orang frugal sering disebut pelit jika berkaca akan pengeluaran sehari-hari mereka. Nyatanya frugal living menjadi gaya hidup yang saat ini banyak diterapkan orang untuk menghindari kebiasaan boros.
Dalam konsep gaya hidup frugal living, kedisplinan diri dan konsisten sangat penting untuk dikuasai. Karena kedua hal ini yang akan menentukan dan mendukung keberhasilan frugal living seseorang. Kalau Sobat Suara USU tertarik untuk menerapkan pola hidup frugal living, berikut beberapa langkah mudah yang bisa kamu coba.
1. Catat semua pengeluaran
Poin ini diletakkan di list pertama, karena pencatatan keuangan merupakan hal yang sangat krusial bagi orang frugal. Sehingga, sebagai orang frugal mereka mengetahui pengeluaran uang mereka untuk membelanjakan apa saja. Dan kedepannya bila ada pengeluaran yang berlebih, mereka dapat memangkas hal yang sekiranya kurang perlu.
2. Kontrol budget makan
Makan merupakan kebutuhan utama setiap makhluk hidup. Namun, seringkali kita kecolongan untuk hidup boros saat dihadapkan dengan kebutuhan pangan. Salah satunya ketika tanpa sadar kita berucap, “aku bisa hemat untuk ngga beli barang, tapi ngga untuk makanan” atau “pengen bisa hemat, tapi ngga bisa kalau ngga jajan”. Mungkin kalian yang baca ini merupakan salah satu orang yang punya prinsip makanan di atas segalanya.
Namun, orang frugal akan melihat ini sebagai celah untuk bisa saving money. Biasanya mereka punya perencanaan yang baik untuk pengelolaan pengeluaran bulanan, seperti masak sendiri dan membawa bekal.
3. Menabung adalah keharusan
Ketika kamu sudah punya catatan list pengeluaran dan sudah memenuhinya, maka kamu bebas menggunakan sisa uangnya untuk ditabung. Kalau kamu merasa bosan untuk menabung dengan cara yang biasa, maka kamu bisa mengikuti sistem menabung dengan angka terbalik.
Misalnya, dalam 1 bulan ada 30 hari. Nah, pada tanggal 1 kamu bisa menabung Rp30.000, tanggal 2 Rp29.000, dan begitu seterusnya hingga tanggal terakhir kamu cukup menabung Rp1.000. Tentu ini akan memudahkan kamu yang kalau di akhir bulan mengeluh karena keuangan sudah menipis.
4. Persiapan hari tua
Mungkin terkesan terlalu cepat untuk memikirkan masa depan atau hari tua, namun it is a must. Orang frugal cenderung berpikir panjang melihat masa depan. Pengorbanan yang mereka lakukan saat ini dengan hidup hemat dan menahan diri membeli keinginan akan mereka rasakan nanti ketika tabungan perlahan-lahan bertambah memenuhi saldo rekening.
Nah, untuk menjadi seorang frugal masih banyak hal yang harus diperhatikan dan diterapkan. Kehidupan frugal tak sesederhana menabung dan mengurangi pengeluaran harian. Namun, untuk Sobat Suara USU yang ingin mencoba terjun menerapkan frugal living, kamu boleh banget untuk mengikuti tips yang ada di atas. Selamat mencoba!
Redaktur: Tania A. Putri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.