Oleh: Daniel Breslyn Panggabean, Robert Vicentius Naibaho, Junesia Clearinkris Simaremare, Robi Pradira Aritonang
Suara USU, Medan. Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi serta dataran yang subur. Hal ini merupakan salah satu faktor mengapa kekayaan sumber daya alamnya sangat melimpah, khususnya sumber daya alam nabatinya. Kondisi tersebut juga sangat mendukung wilayah Indonesia untuk pengembangan di bidang pertanian dan perkebunan. Selama bertahun – tahun, sektor perkebunan di Indonesia memiliki peran penting dalam pembangunan nasional, tidak hanya terkait penyediaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat, perkebunan juga menjadi salah satu alat untuk meningkatkan devisa negara.
Biji pinang merupakan salah satu dari sekian banyak komoditas perkebunan yang berkembang di Indonesia, yang mana Indonesia menjadi pengekspor pinang terbesar di dunia. Kebutuhan pasar akan pinang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor tradisi dan budaya yang tersebar di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia sendiri. Beberapa negara yang menjadi importir terbesar untuk komoditas biji pinang adalah negara – negara seperti seperti India, Arab Saudi, Bangladesh, dan Vietnam. Selain budaya dan tradisi, kandungan yang terdapat pada biji pinang juga menjadi salah satu faktor penggunaan pinang pada bidang farmasi.
Hingga tahun 2021, Indonesia telah menyumbang sekitar 60 persen volume ekpor pinang di dunia. Hal ini menunjukkan besarnya potensi ekspor untuk komoditas pinang sebagai peluang bisnis, terutama dengan adanya perkembangan pada kondisi pasarnya. Akan tetapi di lain sisi juga terdapat persaingan yang ketat antara perusahan – perusahaan yang bergerak pada bidang ini. Salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang pengolahan komoditas biji pinang adalah CV Mulia Karya yang berlokasi di Deli Serdang, Sumatera Utara. Berdiri sejak tahun 1985, CV Mulia Karya tentunya melakukan berbagai cara dan strategi untuk mempertahankan eksistensinya, salah satunya adalah dengan menerapkan strategi pemasaran dan melakukan kontrol untuk kualitas produknya sehingga CV Mulia Karya dapat terus melakukan penjualan.
Penelitian yang dilakukan pada CV Mulia Karya dilakukan dengan pendekatan metode kuantitatif dengan karyawan CV Mulia Karya sebanyak 40 orang berperan sebagai responden. Adapun topik yang diangkat adalah mengenai bagaimana pengaruh kualitas produk dan strategi pemasaran terhadap penjualan di CV Mulia Karya.
Umumnya kualitas produk juga menjadi salah satu faktor utama bagi penjualan. Di CV Mulia Karya, untuk memastikan kualitas produk yang baik, CV Mulia Karya merancang sistem produksi yang disesuaikan dengan standar dan permintaan pasar. Salah satunya adalah dengan memastikan kualitas produk sudah memenuhi standar melalui quality control sebelum kemudian dilakukan pengolahan lebih lanjut menjadi berbagi jenis produk biji pinang yang dapat dipilih oleh konsumen. Namun dalam penelitian ini ditemukan bahwa variabel kualitas produk tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penjualan.
Selain kualitas produk, strategi pemasaran juga kerap menjadi salah satu kunci utama yang dapat mempengaruhi tingkat atau volume penjualan. Pada CV Mulia Karya strategi pemasaran yang dilakukan adalah jenis strategi pemasaran tradisional baik secara langsung dengan mengandalkan jaringan atau networking, maupun dengan menggunakan pemasaran saluran distribusi melalui agen. Strategi pemasaran ini memiliki keunggulan untuk membangun kerpercayaan dengan konsumen, yang mana hal ini didorong dengan adanya keterlibatan langsung dari pihak perusahaan untuk memastikan kesesuain produk yang diterima oleh konsumen. Selain itu pemasaran ini juga digunakan membantu dalam menetapkan target pasar dan segmentasi bagi CV Mulia Karya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang menunjukkan bahwa penjualan CV Mulia Karya dipengaruhi secara signifikan oleh strategi pemasaran
Adapun ketika keduanya dianalisis secara bersama – sama menggunakan metode analisis regresi linear berganda ditemukan bahwa keduanya berpengaruh terhadap penjualan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa untuk memaksimalkan penjualan pada CV Mulia Karya diperlukan strategi pemasaran yang sesuai, dan juga akan lebih baik jika penyesuaian dan penyusunan strategi pemasaran dilakukan sejalan dengan memperhatikan kualitas produk yang dipasarkan.
Artikel ini adalah publikasi tugas magang dengan Dosen Pengampu Onan M Siregar, S.Sos, M.Si., dan Ainun Mardhiyah, S.AB, M.AB., serta Dosen Pembimbing Feronica Simanjorang, M.AB.
Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.