SUARA USU
Entertaiment Musik

Sudut Pandang ‘Seorang Wanita Gemuk’ dalam Lagu Fat, Funny, Friend

Reporter : Agata

Suara USU, Medan. Jika rasa insecure dapat dijadikan sebuah lagu, lagu ini bisa menjadi salah satu gambaran bagaimana pandangan seorang wanita dalam berpenampilan. Lagu yang berjudul Fat, Funny, Friend dipopulerkan oleh Maddie Zahm dalam album You Might Not Like Her. Lagu ini mendapat banyak perhatian dengan cepat sejak awal perilisannya dan berhasil mengumpulkan lebih dari 28 juta streaming. Tidak heran mengapa lagu ini mendapat banyak perhatian karena melodi dan instrumennya yang easy listening serta liriknya yang relate bagi beberapa orang. Maddie sendiri mengungkapkan bahwa lagu ini sangat berharga baginya karena melalui lagu ini dia dapat mengungkapkan bagaimana pandangannya terhadap hubungannya dengan orang lain dan juga dirinya sendiri. Banyak sekali kisah Meddie yang tertuang dalam lagu ini, seperti pada liriknya:

I break the ice, so they don’t see my size

(Aku memecahkan kebekuan, sehingga mereka tidak melihat ukuranku)

And I have to be nice, or I’ll be the next punch line

(Dan aku harus bersikap baik, atau aku akan menjadi pukulan berikutnya)

I’m just the best friend in Hollywood movies

(Aku hanya teman terbaik di film-film Hollywood)

Who only exists to continue the story

(Yang hanya ada untuk melanjutkan cerita)

The girl gets the guy, while I’m standing off-screen

(Gadis itu mendapatkan pria itu, sementara aku berdiri di luar layar)

So I’ll wait for my cue to be comedic relief

(Jadi aku akan menunggu isyaratku menjadi bantuan komedi)

Pada bait pertama lagu tersebut tersirat bagaimana seorang Meddie memandang dirinya ketika saat masih bersekolah. Meddie mengungkapkan dulunya ia mengalami bullying karena berat badannya, namun berusaha untuk bersikap baik dengan temannya.

Can’t be too loud, can’t be too busy

(Tidak boleh terlalu keras, tidak boleh terlalu sibuk)

If I don’t answer now, are they still gonna need me?

(Jika aku tidak menjawab sekarang, apakah mereka masih membutuhkanku?)

Can’t be too proud, can’t think I’m pretty

(Tidak bisa terlalu bangga, tidak bisa berpikir aku cantik)

Do they keep me around, so their flaws just seem silly?

(Apakah mereka membuatku tetap ada, sehingga kekurangan mereka tampak konyol?)

Terkadang kita membuat batasan terhadap diri kita sendiri untuk melindungi diri kita. Begitulah pesan tersirat disampaikan dalam lirik ini. Seringkali saat merasa insecure, kita akan berpikir pandangan orang lain terhadap diri kita sendiri sehingga kita membuat batasan terhadap diri sendiri. Namun batasan apapun yang kita buat, apakah itu yang diinginkan?

Lagu ini memang diciptakan dari sudut pandang penyanyi itu sendiri, Meddie Zahm, ketika ia masih bersekolah. Melalui lagu ini, diharapkan kita dapat saling menghargai sesama dengan tidak berkomentar buruk mengenai penampilan seseorang karena dibalik penampilannya saat ini tentu ada usaha yang dilakukan untuk dapat tampil hingga saat ini.

Masih banyak lagi kisah yang tersirat dalam lagu ini. Apabila kamu ingin mengetahuinya lebih mendalam silahkan dengar lagu ini di platform music kesukaan kamu, ya sobat!

Redaktur: Grace Silva


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Cahaya – Feby Putri, Hidup Dalam Mimpi dan Harapan

redaksi

Desadesa Resto, Restoran Bernuansa Desa Ditengah Kota

redaksi

Sentimen Beranjak Dewasa dalam Lagu “Ode to My Family”

redaksi