SUARA USU
Sosok

Tysa Novenny, Alumni USU yang Berhasil Menjadi Presenter Produser TvOne

Oleh : Anna Fauziah Pane

Suara USU, Medan. Tysa Novenny adalah seorang presenter produser di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia, tvOne. Wanita asal Jambi ini sudah tertarik dengan dunia pertelevisian sejak duduk di bangku sekolah dasar. Tysa mengaku sejak kecil dirinya sering menonton berita bersama ayahnya yang kemudian mengantarkan dirinya kepada cita-citanya menjadi presenter berita. Inspirasi Tysa pada bidang ini adalah Ira Koesno, salah satu pembawa berita kenamaan pada masanya.

Untuk mewujudkan cita-citanya tersebut, Tysa melakukan persiapan yang matang dengan membuat map tentang apa cita-citanya dan bagaimana cara mewujudkan cita-cita tersebut. Ada beberapa langkah penting yang diambil, yaitu mengikuti organisasi, melakukan kerja paruh waktu, hingga memilih jurusan ilmu komunikasi untuk melanjutkan pendidikan.

Tysa mulai mengikuti beberapa organisasi sejak SMA, di antaranya adalah English Club dan Speech Club. Tujuan utama mengikuti organisasi ini adalah untuk melatih kemampuan public speaking yang mana sangat dibutuhkan oleh seorang presenter nantinya. Kemudian sampai di bangku kuliah di USU, Tysa mengikuti PPKM USU (Pusat Pengkajian Komunikasi Massa) dan USU KOM FM.

Di samping mengikuti berbagai organisasi untuk mencapai tujuannya sebagai presenter, Tysa juga melakukan part time di stasiun televisi dan juga stasiun radio lokal di Medan. Jadi bisa dibilang, Tysa memulai karir broadcasting sejak duduk di bangku perkuliahan.

Pada tahun 2010, tvOne mengadakan audisi pencarian bakat presenter dalam rangka memperingati ulang tahun yang kedua. Tysa tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan mendaftarkan dirinya. Audisi tersebut diadakan di beberapa kota besar di Indonesia, salah satunya Medan. Dengan keahlian yang memang sudah terlatih, Tysa memenangkan audisi tersebut pada tingkat provinsi dan berlanjut mewakili Medan pada tingkat nasional. Ada 7 peserta yang sampai ke tingkat nasional ini. Pada tingkat ini, Tysa keluar sebagai pemenang dan berkesempatan untuk menjadi presenter di tvOne.

Tysa yang saat itu masih seorang mahasiswa semester 5, mengikuti arahan dari pihak tvOne untuk terlebih dahulu menyelesaikan pendidikannya di USU. Barulah kemudian kembali ke Jakarta dan memulai karirnya sebagai reporter presenter tvOne. Karena sudah memiliki tujuan, Tysa semakin memacu diri untuk menyelesaikan pendidikannya secepat mungkin. Hingga akhirnya Tysa meyelesaikan pendidikan dari Ilmu Komunikasi FISIP USU dalam kurun waktu yang singkat yaitu 3 tahun 5 bulan. Setelah selesai dengan urusan pendidikan, Tysa akhirnya memulai karirnya sebagai reporter presenter di tvOne terhitung sejak 2011. Tidak sampai di situ, Tysa masih harus menjalani training di Kampus One. Setelah kurang lebih 1 bulan menjalani training Tysa mulai melakukan siaran sambil tetap menjalani training.

Selama kurang lebih 11 tahun berkarir di dunia broadcasting dan juga jurnalistik pastinya banyak hal yang sudah dilalui oleh Tysa.

“Kerja di media ini gak selamanya enak. Orang lihat kita siaran, masuk TV, pakai baju bagus, pakai make-up, segala macem. Sebenernya gak cuma itu, kita juga punya dinamika di lapangan. Mungkin kita ketemu narasumber yang nyebelin atau kita harus dikejar deadline ketika menjadi reporter. Jadi semuanya itu ada langkah – langkahnya. Apapun yang kalian pilih nanti, mau itu jadi wartawan atau apapun cita-cita kalian ya kita harus sabar mengikuti prosesnya karena semua itu berproses gak bisa kita ujug-ujug on the top.”

Ketika berkuliah di USU, Tysa mengambil konsentrasi public relations yang mana sedikit bergeser dari pekerjaan Tysa yang sekarang di media. Namun Tysa mengaku hal tersebut tidak begitu berpengaruh karena pekerjaannya saat ini adalah pekerjaan yang ilmunya multidisipliner, “apapun jurusanmu, asalkan kamu bisa berkomunikasi dengan baik, kamu siap bekerja di bawah tekanan maka kamu bisa menjadi wartawan,” ungkap presenter tvOne tersebut.

Setiap orang pasti punya motivasinya sendiri untuk mencapai kesuksesan, sama halnya dengan Tysa. Motivasi Tysa untuk mencapai kesuksesan adalah untuk menjadi pribadi yang mandiri, tidak bergantung dengan siapa pun, dan bisa menjadi empowering woman. Selain itu juga untuk memberikan contoh kepada putri semata wayangnya, bahwa perempuan itu harus punya pegangan hidup, perempuan itu tidak boleh begantung kepada orang lain. Hal ini didapat Tysa dari ibunya yang juga seorang wanita karir. Jadi goals Tysa selain bisa berdiri di kaki sendiri adalah agar anaknya kelak bisa menjadi pribadi yang mandiri juga dan pastinya bisa men-support hidupnya sendiri.

Setiap orang memiliki definisi suksesnya masing – masing. Lantas apakah definisi sukses menurut Tysa Novenny? Menurut Tysa, sukses itu adalah ketika kita merasa bahagia secara lahir dan batin. Cukup secara materi, cukup secara kepuasan batin, tidak merepotkan orang lain, matang dan mandiri secara finansial. “Jadi sukses itu adalah sebuah kebahagiaan lahir dan batin, komposisi antara kebutuhan finansial dan kebutuhan batin, itu sih definisi sukses menurut aku,” terang Tysa. Menurutnya, kedua hal ini harus seimbang tidak bisa berat sebelah.

Selain itu, Tysa juga menambahkan bahwa sukses itu bukan berarti berhenti ketika kita sudah mendapatkan apa yang kita mau. Sukses itu juga ketika kita ingin terus mengembangkan diri. Hal ini bukan karena tidak bersyukur, tetapi tantangan hidup akan terus berkembang. Kita sebagai orang yang menjalani hidup itu juga harus bisa menyesuaikan.

Kemudian selanjutnya, apakah Tysa sudah sampai pada definisi sukses tersebut? Tysa menjawab dengan persentase 80%. Kembali lagi kepada definisi sukses menurut Tysa bahwa sukses itu juga ketika kita ingin terus berkembang. Jadi masih ada lagi yang harus dikembangkan dan masih harus terus berkembang di dalam dinamika kehidupan.

Tysa berpesan kepada pembaca yang ingin terjun ke media maupun jurnalistik untuk membekali diri dengan kemampuan digitalisasi. Serta yang tidak kalah penting adalah kreatifitas.

“Teman – teman harus sadar bahwa tantangan sekarang itu sudah berbeda dengan jaman dulu. Jurnalis itu bukan hanya tampil di TV tapi juga ada kemampuan yang kalian punya. Misalnya, kalian harus jadi orang yang ramah, harus jadi orang yang haus akan ilmu pengetahuan dan informasi yang mana itu adalah modal dasar seorang jurnalis.” Tysa juga menganjurkan teman – teman untuk belajar dari citizen journalism. Karena sekarang teknologi juga sudah canggih. Kita harus bisa mengoptimalkan fungsi dari teknologi tersebut.

Selain itu, presenter tvOne itu juga berpesan kepada teman – teman yang ingin menjadi pekerja media. Pertama, harus ramah. Dalam dunia jurnalistik tidak bisa dipungkiri bahwa relasi itu adalah faktor pendukung yang sangat penting. Kita tidak tahu kita akan perlu dengan siapa untuk mendapatkan informasi, maka dari itu bangunah relasi seluas mungkin.

Kedua, perhatikan penampilan. Terutama untuk para presenter, pintar saja tidak cukup. Jadi harus bisa me-maintain diri, look itu harus diperhatikan. Ketiga, kuasai bahasa asing.

“Selebihnya ya jalanin aja seikhlasnya, sepenuh hati. Dan kerjakan sesuatu yang kalian suka. Kalau kalian suka mengerjakan sesuatu itu tidak akan menjadi beban.”

Redaktur: Yessica Irene

Related posts

Dick Sudirman, Sosok di Balik Kemajuan Bulutangkis Indonesia

redaksi

Tengku Lisfi Iswana, Penggiat dalam Bidang Seni dan Budaya

redaksi

Gaya Wes Anderson Lagi Tren, Siapakah Dia?

redaksi