Oleh: Suranti Pratiwi
Suara USU, Medan. “Tanggungan jadi Pers mahasiswa itu berat. Tapi fakta tetap harus di ungkap.”
Apa yang terlintas di benak mu jika mendengar kata ‘Suara USU? Yap! UKM Pers Mahasiswa terbesar di Universitas Sumatera Utara. Namun pernahkah kamu berpikir bagaimana proses yang dilalui rekan rekan Suara USU dalam melahirkan suatu berita? Menjadi jurnalis kampus nyatanya tak semudah yang terlihat loh. Kamu akan menemukan jawabannya lengkapnya lewat kisah salah satu lembaga pers mahasiswa kota Bandung pada cerita wattpad bertajuk Pers Kampus.
Pers Kampus merupakan cerita fiksi bertema college life karangan akun wattpad @allyoori merupakan author populer pada aplikasi wattpad dengan pengikut sebanyak 1,3 ribu dan telah menghasilkan 9 karya. Pers Kampus menjadi cerita yang ramai digandrungi pengguna wattpad loh, terbukti hingga saat ini telah dibaca lebih dari 342 ribu dan disukai lebih dari 39 ribu pembaca.
Cerita yang terdiri dari 85 bab ini berkisah tentang sekumpulan mahasiswa mahasiswi dari berbagai latar belakang dan cerita, menyatukan kisah dan merajut perjuangan bersama dalam sebuah UKM Jurnalistik bernama Pers Kampus. Mencari berita hingga cinta, kisah romantis hingga tragis pun datang silih berganti. Sekre seluas 10×10 menjadi saksi kisah Hanif dkk yang bermula dari tak saling mengenal, jadi kolega, katanya teman, kemudian sahabat, hingga jadi keluarga. Melewati ragam kisah dengan berpegang teguh pada prinsip yang sama, mereka tak akan gentar selama berada pada jalan kebenaran. Karena mereka, Pers Kampus.
Menamakan diri mereka Pers Kampus
Terlihat mudah, tapi tanggungannya berat
Katanya, menyuarakan suara untuk masyarakat
Mewakili mereka yang dibungkam aparat.
Aktivis kecil yang mencoba merubah dunia dengan pesan tersurat.
Mereka hanya segerombolan pemuda pemudi yang mencoba berdiri dengan langkah berani, meski carut marut hidup dan isinya seringkali membuat patah hati.
Tak hanya perkara soal issue, berita dan peristiwa. Tetapi, mereka juga menghadapi namanya perkara hati yang jatuh, melupakan, dan belajar merelakan.
Mereka, Pers Kampus.
Penggalan prolog dengan pemilihan diksi yang apik membuka runtut panjang kisah yang @allyoori lalui saat menjadi jurnalis kampus. Kepiawayannya dalam menuliskan cerita berhasil mengajak pembaca masuk dalam ruang imajinasi penulis. Perasaan pembaca akan dibuat menjadi campur aduk dengan kisah tarik ulur yang cukup mendebarkan. Dengan gaya kepenulisan yang tidak berlebihan, adakalanya kamu akan dibuat tertawa oleh tingkah absurd Sian, terkesima dengan karisma para petinggi departemen, terbawa perasaan oleh romantisnya kisah cinta yang memabukkan dan menangis sesak membayangkan beragam hiruk pikuk yang dialami tokoh sebagai jurnalis kampus tanpa gaji tapi beresiko tinggi. Ikut demo sana sini, berlarian di antara polisi bahkan hampir di D.O para petinggi. Lebih dari sekedar berita, dari cerita ini kamu akan memahami peran dan tanggung jawab besar yang dimainkan lembaga pers mahasiswa.
“Seru banget aku sampe tiap hari buka wp buat liat cerita ini up engga, kisahnya inspiratif banget bikin baper juga, yang waktu demo itulah sumpa aku sampe nangis karna terharu seolah olah aku ada di dalam situ. Pokoknya the best banget and I always waiting of your next project, SEMANGAT!,” komentar yang ditulis oleh akun @incesgempol pada laman cerita.
Mengandung banyak pesan baik tersirat maupun tersurat membuat cerita yang mulai ditulis dari 19 August 2019 hingga 29 November 2019 banjir komentar positif. Sukses menarik perhatian, penulis pun mempublish lanjutan cerita dalam Pers Kampus 2.0 dan Pers Kampus 3.0. Menyambut kisah periode kepengurusan baru dengan kedatangan kru baru. Mendapat respon baik karya @allyoori pun semakin meledak hingga berhasil dibukukan.
Jadi tunggu apa lagi? Yuk buruan tambahkan cerita ini di perpustakaan wattpad kamu! Enjoy to reading guys.
Redaktur: Yessica Irene
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.