SUARA USU
Kabar Kampus

Yayasan Srikandi Lestari Selenggarakan Diskusi Publik Mengenai Urgensi SOP Pengamanan Organisasi

Reporter: Grace Pandora Sitorus

Suara USU, Medan. Yayasan Srikandi Lestari menyelenggarakan pelatihan dan diskusi publik mengenai Urgensi SOP Pengamanan Organisasi. Diskusi publik tersebut diselenggarakan pada hari Jumat, (7/4) di APJ Gatot Subroto Pangkalan Susu. Adapun peserta yang turut hadir dalam rangkaian acara tersebut diantaranya adalah para aktivis, jurnalis, dan mahasiswa.

Dalam penyelenggaraannya, diskusi publik ini mengundang beberapa pematik dan narasumber yang terdiri dari berbagai latar belakang organisasi yang berbeda. Di antaranya pada Sesi pertama ada Mimi Surbakti yang merupakan Wakil Direktur dari Srikandi Lestari sendiri, selanjutnya pada sesi kedua ada Rahmat Muhammad selaku Koordinator Kontras Medan, lalu sesi ketiga LBH Medan, dan yang terakhir sesi keempat yakni, Win Khairini selaku Peneliti Artikula. Keempat pematik tersebut membawakan pembahasan SOP dari masing – masing organisasi yang mereka ikuti.

Adapun fokus diskusi yang dibahas adalah mengenai pembahasan kembali SOP Pengamanan Organisasi yang sebelumnya sudah pernah dirancang oleh Yayasan Srikandi Lestari pada tahun 2019. Pihak Yayasan Srikandi melihat bahwasanya situasi keamanan dan perlindungan sudah sangat banyak berubah.

Hal ini dilihat dari data Tahun 2021 – 2022, Yayasan Srikandi menyebutkan ada 70 korban dampingan Srikandi Lestari dan personil Yayasan Srikandi Lestari mengalami insiden keamanan. Insiden tersebut dialami oleh Perempuan, anak serta pembela HAM lingkungan. Insiden Keamanan tersebut terjadi dalam berbagai bentuk dimulai dari intimidasi, pengancaman, kekerasan seksual, kriminalisasi, terror, stalking media sosial , dll. Bahkan pelaku dari insiden keamanan ini terdiri dari komunitas, Polisi, BAIS, Militer, KAMLA, keamanan PLTU Batubara dll. Beranjak dari data tersebutlah Yayasan Srikandi Lestari menyelenggarakan pelatihan dan diskusi publik ini dengan tujuan untuk mendukung
organisasi dalam penguatan dan peningkatan mekanisme perlindungan HRD yang melakukan
advokasi dampak perubahan iklim dan pembelaan HAM; menguatkan perlindungan aktivis HRDs secara berjaringan; dan Meningkatkan kesadaran publik mengenai isu HRD melalui media arus.

Kegiatan yang diikuti kurang lebih oleh 30 orang ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pihak Yayasan Srikandi Lestari. Salah satu relawannya, Ade juga berujar, ” Peserta yang hadir sangatlah antusias dalam mendiskusikan cara membuat SOP Lembaga
yang applicable dan bukan hanya dokumen semata, overall sesuai ekspektasi. Walaupun beberapa peserta pamit di pertengahan acara karena kegiatan ini bertepatan dengan perayaan Jumat Agung,” pungkas Ade.

Redaktur: Anna Fauziah Pane

Related posts

Menuju Dies Natalis FISIP USU Ke- 43, Panitia FISIP USU Mengadakan Berbagai Perlombaaan

redaksi

Orde Baru itu Kembali Lagi

redaksi

Adu Visi Misi di Debat Perdana Pilkada Medan

redaksi