Oleh: Tiffanyia Nahampun, Diah Mentari Purba, Dio Nugraha, Grace Eqlesya, Raden Rakhi Putra, Amanda Lumbantoruan, Xenia Ezra Saraswari
Suara USU, Medan. Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar pedoman dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan negara Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan. Pancasila merupakan cerminan bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalam Pancasila menjadi tolak ukur bagi bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan bernegara. Karena konsekuensi dari hal itu bahwa penyelenggaraan bernegara tidak boleh menyimpang dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang terlahir dari kebudayaan dan sejarah masyarakat Indonesia yang telah ada jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka. Para pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai luhur dan kemudian merumuskan menjadi sebuah pedoman atau ideologi yakni Pancasila. Pancasila yang notabenenya merupakan kebudayaan yang telah ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia tetap lestari hingga saat ini. Eksistensi Pancasila seiring berjalanya waktu mengalami cobaan ketika terjadi gejolak gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Pemberontakan PKI masa itu dapat menjadi acuan bagaimana Pancasila tetap berdiri. Hal ini membuktikan Pancasila memang bukan hanya ideologi yang muncul secara tiba-tiba, namun merupakan nilai-nilai yang telah melekat dalam diri bangsa Indonesia. Pancasila sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap individu. Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama. Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhinneka Tunggal Ika. Penting bagi generasi muda untuk sadar akan Pancasila sebagai etika dan gaya hidup serta menjadi pedoman dalam berperilaku. Akan tetapi, kesadaran generasi muda terhadap Pancasila masih sangat rendah dan perlu untuk ditingkatkan. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi hal ini, seperti media sosial, masuknya budaya asing, dan urbanisasi. Untuk mengatasi hal itu, pendidikan harus menekankan pentingnya peran Pancasila dalam membentuk etika dan gaya hidup. Gaya hidup yang sehat merupakan salah satu hal yang perlu diberi perhatian. Dengan pengenalan terhadap Pancasila melalui pendidikan, generasi muda dapat lebih mengerti betapa pentingnya nilai-nilai Pancasila untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam gaya hidup dan etika.Ā Generasi muda adalah aset berharga bagi bangsa dan negara. Mereka memiliki peran penting dalam meneruskan dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila, dasar negara Indonesia. Namun, pergeseran dalam gaya hidup dan nilai etika di kalangan generasi muda dapat mempengaruhi pemahaman dan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan gaya hidup modern seringkali didorong oleh faktor-faktor seperti perkembangan teknologi, urbanisasi, dan globalisasi. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental generasi muda, serta dapat menciptakan konflik dengan nilainilai Pancasila yang menekankan pentingnya keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Selain itu, aspek etika juga memiliki peran penting dalam hubungan ini. Generasi muda yang memiliki etika yang kuat cenderung lebih mampu mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi, dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, ketidakpedulian terhadap etika dapat mengancam fondasi Pancasila.
Berikut kami paparkan hasil riset kami mengenai Pancasila sebagai panduan etika dan gaya hidup sehat:
Menurut informan pertama :
Pertanyaan 1 : Seberapa penting basic manner menurut anda?
Jawaban : Sangat penting, karena itu adalah hal-hal etika dasar dimana perlu dilakukan sejak dini agar terus dibudayakan dan tidak hilang ditengah-tengah generasi muda saat ini.
Pertanyaan 2 : Apakah anda pernah mengalami verbal harming dari orangā sekitar atau cyber bullying atau tidakan yang kurang sopan?
Jawaban : Pernah, sering mendapat ucapan yang tidak enak seperti body shaming dulu. Namun, terkadang orang menganggap hal tersebut hanyalah sebuah bercandaan biasa padahal yang menerima cercaan sudah overthinking.
Pertanyaan 3 : Bagaimana pandangan anda tentang kehidupan remaja generasi muda saat ini (terlalu bebas/masih wajar)?
Jawaban : Kehidupan remaja saat ini bisa dikatakan lebih bebas dan terlalu memikirkan keinginannya sendiri tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain. Generasi z saat ini lebih gila-gila kearah mental health seseorang yang bisa dikatakan mencapai titik agak lebay.
Pertanyaan 4 : Apa yang dapat anda lakukan sebagai salah satu generasi muda untuk mewujudkan kehidupan remaja dengan gaya yang sehat dan sesuai dengan sila Pancasila?
Jawaban : Lebih memahami makna-makna setiap sila Pancasila agar dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam hal gaya hidup yang sehat seperti menjaga hubungan dengan sesame agar tidak terjadi perpecahan.
Menurut informan kedua :
Pertanyaan 1 : Seberapa penting basic manner menurut anda?
Jawaban : Basic manners, atau etika dasar, sangat penting dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari. Manners menciptakan dasar perilaku yang sopan dan menghormati, dan mereka memainkan peran kunci dalam membangun hubungan positif dengan orang lain.
Pertanyaan 2 : Apakah anda pernah mengalami verbal harming dari orangā sekitar atau cyber bullying atau tindakan yang kurang sopan?
Jawaban : Pernah, sering dianggap kurang dari orang lain sehingga mendapat perilaku-perilaku yang kurang sopan.
Pertanyaan 3 : Bagaimana pandangan anda tentang kehidupan remaja generasi muda saat ini (terlalu bebas/masih wajar)?
Jawaban : Masih wajar, memang ada baik-buruknya. Sebagian generasi muda sudah lebih open minded dan memberikan efek positif ditengah masyarakat.
Pertanyaan 4 : Apa yang dapat anda lakukan sebagai salah satu remaja generasi muda untuk mewujudkan kehidupan remaja dengan gaya yang sehat dan sesuai dengan sila Pancasila?
Jawaban : Merealisasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mencapai gaya hidup sehat.
Menurut informan ketiga :
Pertanyaan 1 : Seberapa penting basic manner menurut anda?
Jawaban : Basic manner dianggap sangat penting. Sikap sopan, tata krama yang baik, dan perilaku yang menghormati orang lain adalah fondasi dari hubungan yang sehat dan lingkungan sosial yang positif. Selain itu, perilaku sopan juga dapat memainkan peran penting dalam berbagai konteks, termasuk dalam hubungan sosial, dan situasi formal lainnya. Keberhasilan kolaborasi dan interaksi manusia seringkali bergantung pada tingkat etika dan tata krama yang diterapkan oleh individu.
Pertanyaan 2 : Apakah anda pernah mengalami verbal harming dari orangā sekitar atau cyber bullying atau tindakan yang kurang sopan?
Jawaban : Tentunya pernah, bahkan saya mendapat tindakan yang kurang sopan dari orang terdekat dan mereka menganggap hal itu lelucon.
Pertanyaan 3 : Bagaimana pandangan anda tentang kehidupan remaja generasi muda saat ini (terlalu bebas/masih wajar)?
Jawaban : Orang mungkin melihat bahwa generasi muda saat ini lebih terbuka dan mandiri, mengadopsi gaya hidup yang lebih bebas dan modern. Saya menganggap bahwa beberapa aspek kehidupan remaja terlalu bebas dan mengkhawatirkan.
Pertanyaan 4 : Apa yang dapat anda lakukan sebagai salah satu remaja generasi muda untuk mewujudkan kehidupan remaja dengan gaya yang sehat dan sesuai dengan sila Pancasila?
Jawaban : Aktif mengkaderisasi betapa pentingnya gaya hidup yang sehat dan menerapkan nilai-nilai Pancasila serta melakukan pengembangan diri dan evaluasi apakah sudah menerapkan gaya hidup yang sehat sesuai Pancasila.
Dari pembahasan sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan tentang hubungan antara kesadaran generasi muda terhadap Pancasila sebagai panduan etika dan pilihan gaya hidup sehat:
- Kesadaran terhadap Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Etika: Kesadaran generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila memiliki dampak positif terhadap pembentukan dasar etika mereka. Nilai-nilai seperti ketuhanan, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial menjadi panduan dalam membuat keputusan dan bertindak.
- Pengaruh dalam Pilihan Gaya Hidup Sehat: Kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila dapat membentuk pilihan gaya hidup sehat. Generasi muda yang memahami pentingnya kesehatan dan keseimbangan antara dimensi spiritual dan fisik, cenderung memilih gaya hidup yang mendukung kesejahteraan secara menyeluruh.
- Keterkaitan antara Etika dan Gaya Hidup Sehat: Kesadaran terhadap etika dan nilai-nilai Pancasila dapat diintegrasikan dengan baik dalam pilihan gaya hidup sehat. Pemahaman bahwa etika dan kesehatan saling terkait dapat menghasilkan tindakan yang sejalan dengan prinsip-prinsip moral dan kebiasaan hidup yang sehat.
- Pentingnya Pendidikan dan Kesadaran: Kesimpulan utama adalah pentingnya pendidikan dan peningkatan kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila. Pendidikan yang menyeluruh tentang nilai-nilai tersebut dapat membentuk sikap dan perilaku generasi muda, memberikan dasar yang kuat untuk keputusan sehat dan etis.
- Tantangan dalam Implementasi: Meskipun ada kesadaran, generasi muda mungkin menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan ini bisa berkaitan dengan tekanan budaya, pengaruh media, atau kondisi sosial ekonomi yang membatasi akses terhadap gaya hidup sehat.
- Peran Penting Lingkungan Sosial: Kesimpulan lainnya adalah bahwa lingkungan sosial, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat, memainkan peran penting dalam membentuk kesadaran generasi muda terhadap Pancasila. Lingkungan yang mendukung dan mempromosikan nilai-nilai tersebut dapat memperkuat implementasi dalam kehidupan sehari-hari.
- Pentingnya Keseimbangan dan Kontekstualisasi: Kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dengan keseimbangan dan kontekstualisasi. Setiap nilai harus diinterpretasikan dan diterapkan sesuai dengan kondisi dan konteks masyarakat serta perkembangan zaman.
- Kontribusi terhadap Pembangunan Masyarakat Berkelanjutan: Kesimpulan akhir adalah bahwa kesadaran generasi muda terhadap Pancasila sebagai panduan etika dan pilihan gaya hidup sehat dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan masyarakat yang berkelanjutan, sehat, dan beretika. Dengan demikian, kesadaran generasi muda terhadap nilai-nilai Pancasila dapat menjadi landasan penting dalam membentuk masyarakat yang menghargai etika dan memilih gaya hidup yang mendukung kesejahteraan secara menyeluruh. Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah penting dalam membangun masyarakat yang adil, beradab, dan sehat. Kita sebagai generasi muda bangsa saat ini, yang nantinya akan meneruskan bangsa ini harus memulai sejak dini penerapan nilai-nilai Pancasila dalam segala hal, terutama dalam hal gaya hidup dan etika kita dalam kehidupan. Jangan sampai kita melupakan nilai-nilai dasar Pancasila yang adalah ideologi Negara Indonesia. Mari mulai menerapkan gaya hidup yang sehat sesuai dengan Pancasila dan menjadikan Pancasila sebagai panduan etika kita dalam kehidupan sehari-hari
Redaktur: Tamara Ceria
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.