Belajar Untuk Tidak Apatis Dari Lagu Apati

Oleh: Meidi Anggita
Suara USU, Medan. Cara merenungi fenomena kehidupan, upaya untuk untuk lebih memahami kurangnya tanggungjawab dan rasa peduli pada mereka yang dan berjuang mati-matian melawan ketidakadilan. Pada mereka yang berkuasa yang mengatasnamakan pembangunan dan mengambil semuanya bahkan yang bukan haknya hanya karena mereka bisa dan berkuasa.

Dituangkan dalam lirik lagu dengan alunan gitar dan suara merdu Rara Sekar ini, memberikan pembelajaran bagi banyak orang untuk dapat memposisikan diri sebagai mereka yang tertindas, mereka rakyat yang suaranya harus kita dengar.

Lagu yang dirilis pada 7 Januari 2018 ini dapat menjadi renungan untuk meningkatkan rasa peduli kita, terutama pada mereka yang tertindas oleh ketidakadilan.

Jika puan hanya terima
Masih ingin kita
Jika tanya salah adanya
Masih ingin kita?
Jika tuan telan semua
Mana untuk kita
Jika tanah pun tak bersisa
Adakah untuk kita?
Suarakan rasa kecewa

Pemilihan lirik yang puitis dan melodi yang indah memberikan suasana rasa kekecewaan yang dibalut dengan anggun dan berani, menyampaikan isi hati mereka yang patah oleh ketamakan penguasa yang menelan semuanya bahkan sampai tidak bersisa, lalu apa lagi untuk mereka? Adakah untuk mereka yang lebih membutuhkan? Jika hanya diam dengan realita sosial dan ketidakadilannya, masih ada yang suaranya ingin dan perlu untuk didengar. Jika tidak ada hukuman yang menyentuh ketamakan para penguasa, masihkah perlu deraan itu ada?

Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di lirik lagu ini mengingatkan kembali pada masalah sosial yang ada pada masyarakat dan melalui lagu ini kita diingatkan untuk tidak menarik diri dan tidak peduli pada keadaan orang lain.

Lagu ini adalah pilihan tepat bagi kamu yang ingin mengisi hari dengan semangat juang akan isu permasalahn sosial dewasa ini, jika penasaran dengan lagunya bisa langsung didengarkan di platform musik kesayangan kalian yaa!!

Redaktur: Yessica Irene