Oleh: Irdiana
Suara USU, Medan. Universitas Sumatera Utara telah melaksanakan perkuliahan secara luring sejak Senin, 05 September 2022 yang lalu. Walau dilaksanakan secara luring, namun kegiatan belajar mengajar itu masih ada yang menggunakan situs e-Learning. E-Learning sendiri merupakan suatu situs yang disediakan oleh Universitas yang digunakan untuk memberikan materi pembelajaran antara pihak pengajar dan pelajar.
Situs ini sendiri dianggap lebih memudahkan pihak pengajar untuk membagikan materi kepada mahasiswa/i. Selain cepat, akses nya pun juga tidak rumit. Namun, dibalik kemudahan ini masih ada juga kita temuin kesulitan dalam mengakses platform e-Learning ini.
Diwawancarai oleh Suara USU pada Rabu (21/9) lalu, Marisa mengaku sering mengalami kendala saat mengakses situs e-Learning ini. Mahasiswi fakultas Hukum ini mengaku memiliki kesulitan untuk mengakses e-learning, karena situs itu sering down sehingga sulit untuk login dan proses loading memakan waktu yang lama.
“Kalau udah luring menurutku sekarang sih kurang ya. Dulu jaman masih daring juga aku sendiri lebih suka gcr karena mudah diakses. Tinggal buka aja, ga perlu login dulu dan masuk nya juga ga lama. Apalagi kalau di e-learning kan tidak ada notifnya tuh, jadi harus sering cek kalau mendadak dosennya upload sesuatu,” tutur Marisa menyampaikan keluh kesah nya.
Marisa sendiri lebih nyaman menggunakan platform belajar lain seperti Google Classroom. Selain akses nya lebih mudah, platform itu juga memberikan notifikasi kepada pengguna nya. Sehingga, mahasiswa/i tidak akan ketinggalan materi atau tugas yang diberikan.
Begitu juga, Marisa menyampaikan bahwasan nya masih ada mahasiswa/i yang telat untuk mengisi daftar kehadiran. Padahal hal ini sangat merugikan mereka yang telah hadir dan menerima materi di dalam kelas.
“Dari yang aku liat juga, mahasiswa banyak yang kelewatan isi absen kalau di e-learning,” lanjutnya.
Namun, dibalik semua itu mahasiswi hukum ini juga merasa terbantu dengan adanya e-learning. Sebab, selain bisa diakses dimana saja, materi yang diberikan juga terstruktur sehingga membantu mahasiswa/i lebih memahami nya.
Cerita lain nya juga datang dari Mahasiswi Hukum, Melisa. Sama seperti Marisa, Melisa juga sering memiliki kendala dalam mengakses situs e-learning ini. Baginya, untuk perkuliahan yang dilaksanakan secara luring saat ini, kegunaan e-learning tidaklah terlalu penting.
“Sebenarnya kalau untuk perkuliahan luring seperti saat ini, kegunaan e-learning mulai tenggelam dikarenakan pihak pengajar sudah banyak yang tidak menggunakan situs tersebut. Sehingga mahasiswa pun, dalam konteks saya pribadi beranggapan e-learning tidak terlalu penting jika digunakan pada masa luring apabila hanya beberapa pihak pengajar saja yang masih menggunakan nya.”
Berdasarkan permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwasan nya kegunaan e-learning pada saat ini tidak begitu efektif. Selain pengakses-an nya yang lama dan juga pihak pengajar masih sedikit menggunakan nya, maka dapat dikatakan bahwa situs e-learning ini tidak begitu digunakan.
Selain itu, kuliah saat ini juga telah dilaksanakan secara luring sehingga untuk pengisian absensi sendiri mahasiswa/i dapat mengisi nya dari absen kuning yang telah disediakan oleh fakultas. Juga dengan perkembangan jaman saat ini, para pihak pengajar dapat mengirimkan materi kepada ketua kelas nya untuk disebarkan kepada anggota grup kelas nya masing-masing. Sehingga ini juga membentuk adanya interaksi antara pihak pengajar dan mahasiswa/i itu sendiri.
Redaktur: Yessica Irene