SUARA USU
Buku

Beralih Mindset melalui Buku “Emang Perlu Gua Pikirin?”

(Sumber: Gramedia.com)

Penulis: Yulia Tarigan

Suara USU, Medan. Terkadang kita begitu lelah dan stres dalam menjalani kehidupan, bukan karena seberapa berat beban kerja yang kita tanggung, tetapi karena faktor utama yaitu pemikiran yang salah dan berlebihan. Sebagai contoh, kita mengira kesuksesan hanyalah satu atau beberapa bentuk saja. Kita mengira, kebahagiaan hanya bisa diraih dengan satu atau dua kondisi baku yang berlaku pada semua orang. Selain itu, kerap kali kita berpikir bahwa untuk bahagia, kita harus menikah. Untuk memiliki keluarga yang utuh, kita harus memiliki anak. Untuk disebut berhasil, kita harus punya kekayaan bersih minimal sejuta dollar, untuk disebut “jadi orang” kita harus menjadi seorang entrepreneur, dan lainnya.

Dunia mencoba membakukan, meng’kaku’kan dan memaksakan sebuah ketetapan sukses dan bahagia yang diberlakukan pada semua orang. Padahal, kondisi hidup kita berbeda. Sejak lahir, kita semua sudah memiliki kondisi yang bervariasi, tidak sama, penuh kesenjangan, dan membawa keahlian serta personality yang berbeda-beda. Kita boleh dan berhak menemukan cara bahagia dan arti kesuksesan kita masing-masing.

Buku karya Josua Iwan Wahyudi dengan judul “Emang harus Gue Pikirin?” mengajak dan membawa kita untuk mengubah mindset atau pandangan-panadangan pemikiran kita yang salah selama ini, terkhusus untuk pikiran terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitar. Dalam buku tersebut terdapat sebuah kutipan “Enough is Perfect” atau diartikan “Cukup itu Sempurna”. Jangan kejar sempurna, kejarlah cukup, karena yang sempurna belum tentu cukup, dan untuk cukup tidak harus sempurna. Dalam konteks menjadi sempurna adalah sebuah perjalanan yang takkan ada habisnya. Melelahkan dan menggerus banyak hal yang tak seharusnya. Tapi jika untuk cukup, semua orang bisa mencapainya. Sesungguhnya hidup bukan soal mengetahui apa yang akan terjadi, melainkan siap menikmati apapun yang akan terjadi.

Penulisan dalam buku ini dibuat semenarik dan semudah mungkin untuk dapat dipahami, terkhusus kalangan generasi muda, seperti mahasiswa/i. Perjalanan hidup yang cukup relate dengan kondisi mahasiswa saat ini mengakibatkan adanya perubahan mindset yang lebih baik dalam menjalani lika-liku dan asam-manis dunia perkuliahan. Melalui buku tersebut diajarkan untuk menerima dan melakukan semua hal sesuai dengan porsi masing-masing, tidak usah terlalu usik mengurusi kehidupan orang lain dan mendengar pendapat yang tidak membangun. Fokus dan lakukan terbaik sesuai dengan kemampuan diri, upgrade  diri untuk terus bertumbuh lebih baik dari hidup yang sebelumnya maka makna dan pesan hidup akan segera ditemukan.

Buat kamu sobat SU yang saat ini sedang dilema dan overthinking, kamu butuh untuk merefleksikan diri sejenak melalui buku ini.

Don’t grow big, choose grow deep!

Redaktur: Khaira Nazira


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Gelombang Lautan Jiwa: Sebuah Psikomemoar dari Anta Samsara

redaksi

Menilik Pesan Buku Arus Balik

redaksi

The Things You Can See Only When You Slow Down, Tetap Tenang di Tengah Dunia yang Serba Cepat

redaksi