SUARA USU
Entertaiment Film

Children of Heaven, Kerjasama Kakak Beradik Menuntut Ilmu yang Penuh Rintangan

Reporter: Grace Tondang

Children of Heaven, sebuah film yang menceritakan tentang kakak beradik di Iran yang bergantian menggunakan sepatu setelah sepatu milik sang adik hilang terbawa kumpulan barang bekas. Setiap hari mereka saling berlarian untuk bertukar sepatu. Setiap pulang dari sekolah, sang adik yang bernama Zahra berlari untuk memberikan sepatunya kepada sang kakak bernama Ali. Setelah berhasil menerima sepatu, Ali pun berlari agar tidak terlambat pergi ke sekolah. Film ini dirilis pada tahun 1997 di Iran

Film yang dirilis pada tahun 1997 di Iran ini ditulis oleh Majid Majidi, seorang sutradara sekaligus produser yang berasal dari Iran. Film ini cukup popular hingga tahun 2000-an. Tak hanya popular, film ini juga masuk nominasi piala Oscar untuk kategori Best Foreign Language Film tahun 1998. Karya sineas Iran Majid Majidi ini adalah film pertama yang mendapatkan nominasi film Berbahasa Asing Terbaik dalam Academy Award. Karena kisahnya yang sederhana yang dapat menyentuh hati bagi para penontonnya. Film yang mengundang tangis ini meraih banyak simpati dan tentu saja mengandung pelajaran yang sangat bermanfaat.

Children of Heaven bukanlah karya yang menawarkan cerita dengan narasi besar dan konflik epik, namun film ini memiliki kekuatan dengan kesederhanaan tema yang mengikat dalam keseluruhan inti cerita yang dibangun didalamnya.

Majid Majidi memang konsisten dengan penokohan anak-anak sebagai peran utama dalam film ini, melalui ketulusan anak-anak, film ini bisa menampar cara pandang orang dewasa tentang bagaimana cara memaknai dunia.

Tokoh Ali dalam film ini memiliki wajah yang sendu, Ia lahir dari keluarga miskin dengan keadaan ibu yang sakit dan ayah yang mana seorang pembuat teh di masjid. Ali memiliki dua orang adik, salah satunya yaitu Zahra, yang harus tumbuh dewasa sebelum waktunya dan seorang adik bayi yang masih kecil.

Ali dan Zahra adalah anak-anak polos yang hidup dalam keluarga miskin namun dikarunai hati yang lapang. Film ini memuat cerita-cerita surga yang diciptakan dari tindakan penuh kasih Ali dan Zahra. Penonton akan disuguhkan dengan pelajaran seperti membantu orang tua tanpa pamrih, menyimpan rahasia untuk kebaikan, dan menaruh belas kasih pada orang yang lebih membutuhkan.

Film ini memiliki ending yang mengecewakan namun tepat karena mampu menggantung harapan indah yang bisa tercipta di imajinasi setiap penontonnya. Film ini adalah sebuah tontonan yang berhasil menguras air mata. Yang mana potret kebaikan hati dari anak-anak dan ketabahannya melawan permasalahan dunia bisa menjadi bahan introspeksi bagi semua orang yang telah menontonnya.

Banyak nilai yang dapat kita ambil dari film ini, betapa penuh dengan nilai tanggung jawab atas kesalahan yang sudah diperbuat, tidak mengeluh pada tiap keadaan, gigih dalam mencapai tujuan, dan juga mengajarkan harmonisasi antar umat beragama. Film ini sangat cocok buat sobat SU untuk mengisi liburan yang punya banyak waktu luang.

Redaktur: Fathan Mubina

 

 


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Misteri Dibalik Kelahiran dalam Film The First Omen

redaksi

Dedikasi Lagu Terraform Untuk Penambang Kawah Ijen

redaksi

“Garis Waktu” Film Adaptasi Novel Fiersa Besari Tentang Hubungan yang Tak Direstui

redaksi