Penulis: Syafira Sari
Di altar waktu yang meranggas kala suasana senyap
Kubisikkan kalimat rindu pada ombak berbayang tak kasat
Saat ini jejakmu telah hilang, tersapu dalam alunan gelap
Namun jiwaku memanggil, tak ingkar dan tak kenal penat.
Tangisku memuncak pecah di balik sepi tabir malam ini
Berpadu pada doa yang kuhaturkan mengalun di udara
Adakah kau mendengar dalam heningnya malam yang diam
Hatiku rapuh, terbelenggu luka abadi yang membara.
Setiap hembusan nafas adalah arti dari percakapan kita yang membisu
Tentang arti dari perasaan yang tak lekang oleh batas fana
Ingin kupeluk sisa bayangmu di mimpi yang semu
Walau aku sadar, kau telah jauh di perbatasan alam sana.
Dalam hening ini, aku terus mati-matian untuk bertahan
Mengirimkan doa yang meretas dibalik batas angkasa
Andai arti rindu dapat mengaduk dalamnya lautan
Aku akan berenang hingga pelukan terasa.
Medan, 10 Desember 2024
Redaktur: Khaira Nazira
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.