Reporter: Andreadi Simanjuntak/Mei Edis
Suara USU, Medan. Program Studi Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara (FISIP USU), kembali menggelar Festival Budaya tahunan dengan mengangkat tema etnis pesisir bertajuk “Alek Sahari Urang Pasisi”. Acara yang berlangsung pada Senin, 19 November 2024, ini menjadi momen istimewa karena sekaligus merayakan ulang tahun ke-44 Program Studi Antropologi Sosial.
Festival Budaya ini merupakan tradisi tahunan yang telah berlangsung selama lima tahun terakhir dan selalu menghadirkan kekayaan budaya dari berbagai suku bangsa di Sumatera Utara. Setelah tahun lalu acarnya sukses dengan mengangkat budaya suku Pakpak, tahun ini giliran etnis pesisir yang mendapatkan sorotan. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan keragaman budaya Indonesia, khususnya budaya Sumatera Utara, dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas.
Beragam kegiatan digelar selama festival, mulai dari tarian khas pesisir, lagu daerah yang mencerminkan kearifan lokal, hingga pementasan teater. Highlight festival ini adalah drama teater “Putri Runduk”, yang diperankan mahasiswa Antropologi Sosial. Drama ini mengisahkan legenda seorang putri yang pernah memimpin tanah Barus, Sibolga. Dengan latar budaya dan sejarah yang kental, teater ini berhasil memukau penonton dan menjadi sorotan utama acara.
Tidak hanya menampilkan seni dan budaya, acara ini juga mengandung nilai-nilai tradisional melalui ritual Upa-Upa atau potong tumpeng. Ritual ini dilakukan sebagai simbol rasa syukur atas perjalanan panjang Program Studi Antropologi Sosial yang kini telah genap berusia 44 tahun. Tumpeng yang digunakan dalam ritual ini disediakan oleh komunitas masyarakat Sibolga, yang turut hadir sebagai pengisi acara sekaligus memperkenalkan budaya mereka.
Kepala Program Studi Antropologi Sosial FISIP USU dalam penutupan acara menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh panitia dan mahasiswa yang berkontribusi dalam menyukseskan festival ini. “Saya bangga dengan penampilan dan persiapan luar biasa kalian. Festival ini tidak hanya menunjukkan kerja keras, tetapi juga dedikasi kita semua dalam melestarikan budaya bangsa,” ujar beliau.
”Harapannya melalui kegiatan ini Etnis Pesisir bisa lebih diakui dan lebih dikenal oleh masyarakat diluar Etnis mereka. Festival ini juga diharapkan bisa meningkatkan kesadaran mahasiswa dimana masih banyak warisan budaya yang perlu kita pertahankan, kembangkan dan usahakan eksistensinya agar selalu bertahan dan dapat lebih dikenal banyak orang” tambahnya.
Meskipun persiapannya terbilang singkat, Festival Budaya Antropologi Sosial FISIP USU 2024 berjalan dengan lancar dan meriah. Acara ini menjadi bukti nyata komitmen Program Studi Antropologi Sosial dalam menjaga dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, khususnya kepada generasi muda.
Redaktur: Feby Simarmata
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.