SUARA USU
Life Style

Etilen Glikol Berpengaruh Terhadap Kesehatan Ginjal Anak, Bagaimana Terjadinya?

Penulis: Cindy Shafira Putri/Agata

Suara USU, MEDAN. Etilen glikol diduga menjadi penyebab terjadinya gagal ginjal akut pada anak. Etilen glikol adalah zat kimia yang lazim diguanakan dalam berbagai produk. Namun, karena sifat fisiknya yang tidak berwarna dan berbau serta rasa yang manis mengakibatkan kejadian keracunan akibat produk ini cukup sering.

Banyak masyarakat bertanya tentang berita yang membingungkan ini. Bagaimana sejumlah obat sirup yang sudah sejak lama digunakan tiba-tiba dikabarkan memiliki kandungan etilen glikol didalamnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejak akhir Agustus 2022, Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menerima laporan peningkatan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI)  yang tajam pada anak, utamanya dibawah usia 5 tahun. Peningkatan kasus ini berbeda dengan yang sebelumnya, dan saat ini penyebabnya masih dalam penelusuran dan penelitian.

Bagaimana Obat Sirup Bisa Tercemar Etilen Glikol?

Dikutip dari Kompas.com, ahli bioteknologi dan kimia farmasi, Bimo A. Tejo, Ph. D saat berbincang di Instagram Live kenapa obat bisa tercemar Bersama dr. R. A. Adaninggar Primadia Nariswari, Sp.PD, Senin (24/10/22), menjelaskan bahwa ada dua kemungkinan penyebab obat sirup bia mengandung cemaran etilen glikol.

Penyebab pertama berasal dari sisa reaksi yang lazim muncul dalam pembuatan obat yang tercemar dan poencampuran obat-obatan lainnya. Lebih lanjut, Bimo menjelaskan bahwa produksi gliserol menggunakan bahan baku kelapa sawit. Dalam proses pembuatan minyak kelapa sawit diubah menjadi gliserol, terdapat zat sisa atau pencemar berupa etilen glikol didalam pembuatannya.

Selain dalam proses pembuatan yang tercemar, Bimo menjelaskan bahwa masalah yang menjadi poin utama pada berita ini ialah banyaknya pelarut murah yang beredar. Yang dimana prosesnya setelah mendapatkan gliserol, sejumlah produsen tidak membuang zat sisa etilen glikol yang menjadi faktor penyebab terjadinya keracunan etilen glikol.

Lalu, Bagaimana Tahap Keracunan Etilen Glikol

Secara umum, ada beberapa tahapan terjadinya keracunan etilen glikol yang dirangkum sebagai berikut:

Tahap 1(tahap neurologis) terjadi antara 1 hingga 12 jam. Biasanya terjadi kelainan berupa gangguan neurologis. Pasien mengalami penurunan kesadaran, euforia, mengantuk. Persis seperti yang mabuk alkohol

Tahap 2 (tahap cardiopulmonary) terjadi antara 12 hingga 24 jam setelah konsumsi. Dapat terjadi gangguan yang sama seperti sebelumnya. Jika dosisnya cukup besar disertai dengan kelainan asidosis metabolik. Kelainan ini sangat khas, ditandai dengan adanya pernafasan yang cepat dan dalam. Ciri yang khas adalah bau nafas. Berbeda dengan napas alkohol

Tahap 3 (tahap ginjal) terjadi antara 24 hingga 72 jam setelah konsumsi. Tahap ini disebut juga tahap renalis. Pada kondisi ini terjadi gangguan yang mengakibatkan gagal ginjal.

Solusi Penanganan Saat Adanya etilen Glikol dalam Tubuh

Pada keracunan dosis ringan adalah dengan pemberian obat penawar (fomepizole). Cara ini juga sering diberikan pada tempat yang jauh dari pusat pelayanan. Penanganan untuk kondisi asidosis metabolik adalah dengan hemodialisa, alias cuci darah. Pemberian famepizol dapat diberikan secara tunggal atau kombinasi dengan etanol.Oleh karena itu, sebagai antisipasi sementara agar tidak banyak yang terkena efek etilen glikol maka, Kemenkes menghimbau untuk sebagai alternatif dapat menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya.

Redaktur: Agus Nurbillah

Related posts

Tips Belajar: “How to Study Smarter” dari Maudy Ayunda

redaksi

Rapat Sampai Larut Malam dan Pengumpulan Dana Melalui Ngamen, Apakah Masih Relevan?

redaksi

Mengenal Tradisi–Tradisi Unik Pada Perayaan Natal di Indonesia

redaksi