SUARA USU
Kabar Kampus

FASILKOM-TI Kukuhkan Khairul Imam Jadi Mahasiswa Berprestasi Utama di Kontestasi PILMAPRES

Oleh: Muhammad Fadhlan Amri

Reporter: Muhammad Fadhlan Amri

Pilmapres atau Pemilihan Mahasiswa Berprestasi adalah kontestasi tahunan untuk menyaring mahasiswa-mahasiswa terbaik USU setiap tahunnya. Nantinya usai digelar di fakultas, akan segera dilanjutkan ke level USU, dan nasional. Beberapa waktu lalu Pilmapres Fakultas sudah mulai digelar dan mengukuhkan beberapa nama sebagai juara.

Di FASILKOM-TI contohnya,  pada (02/03) Khairul Imam dari Ilmu Komputer 2019 mampu keluar sebagai MAWAPRES (Mahasiswa) Utama Fakultas yang terletak di pintu 1 USU ini. Kepada Suara USU, Imam menjelaskan bahwa proses dan persiapannya menjadi MAWAPRES telah dipersiapkannya dari jauh-jauh hari.

“Persiapan saya itu sudah sejak tahun lalu. Ada namanya tahun lalu itu Sekolah MAWAPRES, dari PEMA Fakultas, dan disitulah nampaklah konsepnya itu bagaimana yang dilakukan untuk ikut seleksi MAWAPRES, jadi dari Sekolah Mawapres saya ada rencana kedepannya bagaimana,” ungkapnya pada Suara USU.

Imam juga menjelaskan bahwa mahasiswa ini aktif di beberapa organisasi selama persiapan sebelum menjadi MAWAPRES Utama FASILKOM-TI.

“Jadi sudah ikut beberapa organisasi sejak dari tahun lalu, saat ini saya ikut aktif di 5 (lima) organisasi dari komunitas, untuk melatih saya berbicara, sempat juga menjadi speaker di Webinar kemarin, jadi feeling, untuk memulai organisasi itu sudah ada,” tuturnya.

“Juga ikut duta Green Campus yang diangkat Universitas, dan itu dihitung di Pilmapres, jadi poin. Saya juga jadi asisten lab di ilmu komputer, di jurusan. Saya juga merupakan anggota UKMI bidang akademi dan kompetensi. Kegiatan kemasyarakatan juga sebagai bendahara umum di remaja mesjid, sebelumnya ketua umum,” ungkap Imam,

Imam juga menjelaskan bahwa ada beberapa perbedaan di Pilmapres kali ini.

“Tahun lalu masih offline, tatap muka jadi penjuriannya di fakultas kemarin. Tahun ini secara online. Bedanya sangat terasa. Kalo offline penilaiannya banyak, dari gesture karena langsung terlihat. Kita sebagai peserta juga merasakan perbedaannya, ada kawan-kawan yang mendukung, lebih meriah lah bisa dibilang. Di online  yang terlihat hanya kepala dan bahu, namun kita harus mampu membuat itu terlihat lebih interaktif,” ucapnya.

Imam menjelaskan bahwa ada 5 kriteria untuk menjadi MAWAPRES. Yaitu kepemimpinan, berpikir untuk maju, percaya diri, mengambil kesempatan dan inovatif.

“Aku rangkum ada 5 ya, yang pertama itu kepemimpinan, bisa dari organsiasi, baik menjadi ketua umum maupun staf, yang kedua itu berpikir untuk maju. Kita selama ini kuliah nanti mau ngapain aja, dan di Sekolah MAWAPRES ini saya dapet gambarannya jadi tahu apa yang mau dikerjakan, kemudian percaya diri, harus percaya diri dulu kalo ga, ya ga akan maju.”

Keempat mengambil kesempatan, sangat banyak peluang yang tersebar selama pandemi, yaitu semua webinar, semua pelatihan, lomba-lomba itu berserakan di instagram, dan media sosial. Kemudian tiap tahun harus diambil dan kita coba terus, jadi kesalahan yang lalu kita perbaiki. Dan yang kelima inovatif, untuk kita mengerjakan  KTI kita yang bermanfaat dan realistis untuk dikerjakan.”

Terkait poin-poin dalam penilaian selama seleksi MAWAPRES, menurut Imam adalah prestasi dan organisasi menjadi kunci utama dan poin penting.

“Juara poster nasional Fakultas Psikologi USU, duta Green Campus, dan yang ketiga adalah IPK. IPK ini cukup baik lah Alhamdulillah. Semua pengalaman tadi itu karena berkat dukungan dari organisasi dan komunitas yang aku jalani selama ini, orang-orang yang mendukung aku, mewujudkan ide itu tadi.

Kepada Suara USU Imam mengungkapkan bahwa beliau belum mengetahui pasti kapan Pilmapres USU terselenggara, namun menurutnya, universitas masih menunggu nama-nama dari fakultas.

“Belum ada, ini mungkin universitas masih nunggu nama-nama dari fakultas,” jelasnya.

Kepada para mahasiswa baru, Imam juga membagikan beberapa tips terkait bagaimana menjadi mahasiswa berprestasi.

“Nah untuk mahasiswa baru aku ada 5 poin yang harus kalian lakukan untuk jadi MAWAPRES. Yang pertama ikut organisasi atau komunitas, mulai dari jurusan kemudian nasional ataupun internasional. Yang kedua mengikuti lomba, dari yang kecil hingga ke internasional. Coba mulai lomba, mulai dari yang kecil-kecil dulu. Yang ketiga berada di lingkungan yang maju, jangan hanya begibah sana-sini atau nongki-nongki.”

“Keempat, jangan hanya terlena dengan hiburan. Games sana-sini, nongki sana-sini, padahal banyak waktu untuk kegiatan positif, organisasi itu bagus itu, hiburan boleh sesekali. Yang terakhir jangan lupa beribadah, ingat bahwa segala kesuksesan itu berkat dari Allah SWT, jangan sempat MAWAPRES ini menjadi sebuah kesombongan yang dibawa-bawa dan menyepelekan orang lain,” tutup Imam di akhir wawancara.

Penyunting: Yulia Putri Hadi


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Mahasiswa USU Gelar Aksi: Dugaan Keterlibatan Petinggi Kampus dalam Pilkada SUMUT 2024

redaksi

Peran Mahasiswa Memberantas Nepotisme

redaksi

Mahasiswa USU Stambuk 2022: Beraktivitas Tanpa KTM

redaksi