Oleh: Merry Agnus Dei Gultom
Suara USU, Medan. Danusan adalah singkatan dari Dana Usaha, yaitu kegiatan berjualan makanan, minuman bahkan aksesoris yang dilakukan oleh mahasiswa. Biasanya hal ini untuk mendukung kegiatan-kegiatan organisasi, kepanitiaan, atau acara kampus.
Danusan sendiri memiliki sisi baik bagi mahasiswa, seperti melatih keterampilan kewirausahaan, manajemen, komunikasi, dan negosiasi. Selain itu, kegiatan danusan ini membantu mengumpulkan dana untuk mendukung acara atau proyek yang bermanfaat. Danusan juga mempererat kerja sama tim, meningkatkan rasa tanggung jawab, dan memberikan pengalaman praktis yang berguna di dunia kerja.
Namun, danusan juga memiliki dampak negatif, seperti menambah stres dikarenakan target penjualan yang tidak sesuai, fokus berlebihan pada keuntungan, dan bisa mengganggu kenyamanan masyarakat kampus jika tidak diatur dengan baik. Kegiatan ini juga sangat bisa mengganggu waktu belajar mahasiswa, terutama jika terlalu sering dilakukan, sehingga berdampak pada prestasi akademis.
Danusan sendiri ternyata dapat mengalihkan fokus mahasiswa terhadap bidang akademis. Terkejar oleh jadwal danusan yang harus mengorbankan waktu jam kelas, terkejar oleh pemasukan yang harus menutupi kekurangan dari sebuah acara. Dan bahkan harus rela mengganti barang atau makanan yang tidak laku terjual.
Danusan atau Dana Usaha merupakan salah satu cara untuk menutupi kekurangan dana dalam acara, kepanitiaan, atau organisasi. Namun, banyak mahasiswa merasa kurang menyukai kegiatan ini. Alasannya, dikarenakan danusan sering kali harus dilakukan berulang kali dan menambah beban di tengah jadwal kuliah yang sudah sibuk. Mahasiswa yang ikut serta sering merasa tertekan dengan tanggung jawab menjual produk untuk memenuhi target penjualan.
Sehingga waktu untuk belajar atau beristirahat menjadi berkurang. Selain itu, beberapa mahasiswa juga merasa bahwa fokus utama sebuah acara atau kepanitaan seharusnya adalah tujuan dan manfaatnya, bukan sekadar mencari dana. Akibatnya, danusan bisa memicu kejenuhan dan ketidakpuasan, terutama bagi mereka yang merasa tidak cocok atau nyaman dengan kegiatan ini.
Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk menyeimbangkan antara aktivitas danusan dan kewajiban akademik agar manfaatnya dapat diraih tanpa mengorbankan prestasi dan kesehatan mental. Menjadi mahasiswa yang aktif di organisasi dan akademik sangat menarik, namun banyak orang yang gagal dalam menyeimbangkannya.
Redaktur : Evita Sipahutar
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.