Oleh: Muhammad Hafaz Assufy/M. Alvi
Suara USU, Medan. Banjir bandang yang melanda perumahan De Flamboyan, Desa Tanjung Selamat, Medan, sejak Kamis (3/12) lalu tampak mulai surut di hari kedua.
Ratusan warga De Flamboyan yang terdampak banjir bandang juga telah mengungsi ke dua tempat pengungsian yang disediakan. Dua tempat pengungsian yang terletak di Balai Desa Tanjung Selamat dan komplek militer Arhanud, berada dekat dengan lokasi banjir.
Berdasarkan pantauan Suara USU yang meninjau lokasi pada Sabtu (5/12) siang, tampak ketinggian air mulai surut dan debit air banjir pun mulai berkurang. Namun endapan lumpur dan air di beberapa lokasi kejadian masih menggenangi jalan dan rumah.
Salah satu korban banjir bandang, Kamaruddin (56), mengatakan bahwa banjir yang terjadi dua hari lalu itu, merupakan kejadian yang ketiga kalinya, dan merupakan yang terparah.
“Ini yang ketiga kalinya. Tapi ini yang paling parah. Kalau dulu tingginya cuma sampai kusen pintu, kalau sekarang udah sampai plafon atau kurang lebih 3 meter,” ucapnya.
Kamaruddin mengatakan, rumahnya yang terletak percis di sebelah sungai menjadi salah satu yang paling hancur. Banjir setinggi 3 meter itu nyaris menghancurkan rumah dan barang-barang rumah tangganya. Ia yang segera mengungsi ke lantai dua rumah tetangganya, tampak masih merasakan trauma.
“Saat Jumat dini hari, air mendadak tinggi. Saya yang kebetulan lagi di luar rumah langsung segera menyelamatkan keluarga untuk mengungsi. Beruntung kami selamat semua. Cuma barang-barang banyak yang hancu,” papar Kamaruddin menjelaskan kronologi.
Kamaruddin juga berharap pemerintah dan pihak terkait agar memenuhi kebutuhan para pengungsi selama di tempat pengungsian.
“Karena ini sudah beberapa kali kejadian, sepertinya kedepannya kami akan cari rumah yang lebih aman,” katanya.
Di tempat kejadian, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta beberapa kelompok relawan lainnya, tampak membantu membersihkan lokasi kejadian. Keluar-masuk kendaraan juga dijaga ketat oleh petugas, agar memudahkan proses pembersihan dan pemulihan.
Sampai saat ini, kejadian banjir tersebut telah menewaskan 5 orang dengan ratusan korban lainnya yang terdampak.
Penyunting: Kurniadi
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.