Reporter: Muhammad Fadhlan Amri
Polemik pelantikan Rizky-Anas dan isu dualism PEMA semakin berhembus kencang. Kabar kali ini datang dari wawancara eksklusif kami bersama Maulana Haditia, Ketua MPMU yang dilantik langsung oleh Ketua KPU USU, Wahyu Hidayat.
Kepada Suara USU, Maulana mempertanyakan dan tidak tahu menahu terkait pelantikan maupun reshuffle Kelvin Sitorus sebagai wakil MPMU dan yang melantik Rizky-Anas di Gelanggang Mahasiswa pada Senin (29/03).
“MPMU itu terbentuknya dari KPU USU ya, si Wahyu Hidayat, sedangkan mereka tak mengirim nama ya, itu yang utama. List-list nama itu memang sudah ada sebelum PEMIRA, cuman mereka menolak keputusan KPU Wahyu Hidayat. Yang aku herankan kalo menolak hasil keputusan si Wahyu Hidayat, kok namaku masih dicantumkan sebagai ketua MPMU?” tuturnya pada Suara USU.
Sebelumnya Farhan Zahary dan Cindy Vebiola, Plt. Ketua dan Sekretaris Umum KPU menerangkan bahwa Kelvin Sitorus yang melantik Rizky-Anas adalah Wakil MPMU USU, namun terkait penunjukan Kelvin sebagai Wakil Ketua MPMU, hal ini dibantah langsung oleh Maulana
“Yang tadi melantik itu Wakil MPMU, bukan Ketua ya, wakil,” jelas Cindy.
“Hari ini (Senin) Pelantikan, kutegaskan itu tidak ada undangan apapun pribadi ke aku, untuk pereshufflean itu haknya ada di aku, gada istilahnya secara tiba-tiba. Struktur MPMU yang ada di IG MPMU USU, itu udah fix, kalo mereka menambahkan ya itu versi mereka, kami aja terkejut tiba-tiba tadi kok namaku jadi ketua, sedangkan mereka ikut yang versi Plt. Ketua KPU kan, kapan terjadi plenonya?” ucapnya tegas.
Maulana juga sangat menolak pelantikan Senin lalu, terlebih terkait rapat yang diadakan oleh pihak mereka tidak mungkin quorum, mengingat dari 49 kursi MPMU, 27 kursi ada di KAM Rabbani.
“Pelantikan ini sangat menolak lah, karena ditinjau dari quorum itu ga terpenuhi, 27 dari Rabbani. Kecewalah pastinya, dan harapannya sama dengan kawan-kawan yang lain. Itu juga nyalahi aturan lah rapat mereka kan juga quorum¸” tutupnya
Redaktur: Yulia Putri Hadi