Reporter: Khaira Nazira
Suara USU, Medan. Youth Rangers Indonesia regional Sumatera Utara kembali Gelorakan Api Pemuda dengan agenda yang menjadi ciri khasnya yakni Ngobrolin Politik atau biasa disingkat dengan “Ngopi” yang mana dalam kesempatan kali ini, YRI Sumut mengudarakan isu pembahasan terkait politik yang cukup penting dan dibutuhkan oleh masyarakat yakni “Perlukah Presidential Threshold?” di Radio 105.0 FM KISS. Kegiatan ini dilaksnakan pada Selasa, (27/6) dengan narasumber yaitu Gary Timothy Hasian Purba S.IP., M.IP.
Dari Pihak YRI Sumut mengakui tidak ada kendala dalam mempersiapkan kegiatan ini dan dalam prosesnya berjalan lancar, untuk alurnya sendiri dibuka dengan sapaan hangat yang diberikan oleh penyiar, penyampaian materi, lalu masuk pada sesi tanya jawab yang mendapatkan kesan yang cukup interaktif.
Dalam pembahasannya, topik yang diangkat juga sangat sesuai dengan kondisi terkini dan kerap menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat khususnya generasi muda dan Gen Z yaitu mengenai Presidential Threshold menjelang pemilu yang akan mendatang. Dari pembahasan tersebut kemudian mendapatkan antusias yang luar biasa dari pendengar radio, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pendengar yang melontarkan pertanyaan kepada YRI Sumut.
Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh Leader YRI Sumut yaitu Desmon Andreas, alasan dan tujuannya kali ini memilih Radio 105.0 FM KISS ialah karena radio sendiri masih menjadi media massa yang cukup informatif dan fleksibel untuk didengarkan, dinikmati, dan dicerna oleh masyarakat. Radio 105.0 FM KISS juga salah satu siaran radio yang mempunyai eksistensi dan cukup digemari oleh banyak anak muda terkhusus kota Medan.
“Harapan saya selaku Ketua YRI SUMUT adalah dengan adanya talkshow atau percakapan interaktif ini diharapkan bisa membakar semangat para generasi muda yang merupakan sebagai agent of change, terkait isu yang sedang marak dibahas,” lanjut Desmon dengan harapan.
Kemudian, Amir Muhammad salah satu anggota YRI Sumut, juga ikut menyampaikan harapannya, “Diharapkan masyarakat memutuskan bahwa sebenarnya Presidential Threshold baik atau buruk berdasar pada keputusan mereka sendiri bukan karena ikut-ikutan saja,” t Amir.
Redaktur: Tamara Ceria Sairo
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.