Sumber foto: uii.ac.id
Penulis: Helena Maranatha Sirait/Kevin Christian Moreno Sitanggang/Melda Amalia Sinaga/Sisca Yosephina Sijabat/Thalia Marsha/Yosia Immanuel Tarigan
Suara USU, Medan. Perundungan atau bullying adalah masalah serius yang perlu diperhatikan, terutama di kalangan remaja dan mahasiswa. Ini merupakan tindakan agresif dan negatif yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain, biasanya karena adanya ketidakseimbangan kekuatan. Tindakan ini bisa berupa merendahkan, mengintimidasi, atau merugikan, baik secara verbal maupun
nonverbal. Kesimpulannya, perundungan merupakan tindakan yang merugikan
orang lain, yang dimana tindakan tersebut dilakukan berulang kali atau secara terus
menerus yang tujuan nya untuk mengganggu atau menyusahkan si korban tersebut.
Adapun ciri-ciri dari perundungan, ialah:
- Pertama, perundungan dilakukan dengan sengaja oleh pelaku untuk
menyakiti korban, baik secara fisik maupun psikologis. - Kedua, perbuatan ini terjadi dalam konteks yang tidak seimbang, di mana
korban merasa tidak berdaya dan tak memiliki kekuatan untuk melawan. - Ketiga, perundungan berlangsung secara berulang, sehingga dampak
negatif yang dialami korban semakin mendalam.
Lingkungan Pendidikan sebagai Tempat Terjadinya Perundungan
Sekolah dan kampus adalah tempat di mana remaja dan mahasiswa menghabiskan sebagian besar waktu mereka, sehingga interaksi sosial di lingkungan ini bisa memicu perundungan. Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2023 mencatat 837 kasus perundungan dalam lingkungan pendidikan, yang mencakup berbagai jenis kekerasan. Angka ini menunjukkan bahwa perundungan paling sering terjadi pada usia remaja, khususnya di kalangan siswa dan mahasiswa. Fenomena ini menggambarkan ironi, di mana institusi pendidikan seharusnya menjadi tempat untuk belajar dan mengembangkan potensi, tetapi sering kali menjadi lokasi terjadinya perundungan.
Pancasila dan Nilai Moral dalam Pendidikan
Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila mengandung nilai-nilai luhur
yang seharusnya menjadi pedoman, termasuk dalam dunia pendidikan. Nilai-nilai
seperti kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial seharusnya menjadi fondasi
perilaku siswa. Namun, sering kali nilai ini tidak diterapkan dengan baik, terbukti
dari tingginya angka perundungan di sekolah dan kampus. Perundungan terjadi
karena ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan korban, di mana korban
umumnya dianggap lemah atau berbeda.
Perundungan Berkelompok dan Cyberbullying
Perundungan juga bisa berlangsung secara sistematis, di mana sekelompok siswa menindas individu tertentu dan melibatkan beberapa siswa, membuat korban merasa terasing tanpa dukungan untuk melawan. penghinaan, atau ancaman secara daring. Efek dari cyberbullying sangat merusak, karena pesan negatif tersebut dapat menyebar dengan cepat dan dilihat oleh banyak orang, yang membuat korban merasa lebih terisolasi.
Dampak Perundungan
Perundungan menimbulkan dampak, baik di sekolah maupun daring, dapat berbahaya bagi kesehatan mental dan fisik korban. Banyak korban yang mengalami gangguan psikologis, seperti depresi, kecemasan, dan penurunan rasa percaya diri. Dalam kasus yang lebih ekstrem, perundungan dapat mendorong korban untuk melakukan tindakan berbahaya, seperti melukai diri sendiri atau bahkan bunuh diri. Hal ini menegaskan betapa seriusnya permasalahan perundungan dan pentingnya penanganan yang efektif.
Tindakan Preventif untuk Mengatasi Perundungan
Sekolah dan kampus perlu mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah perundungan, Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan, seperti:
- Peningkatan Program Pencegahan
Sekolah dan kampus perlu meningkatkan program pencegahan perundungan, seperti simulasi anti-perundungan, yang mengintegrasikan prinsip-prinsip Pancasila. Program-program ini harus dirancang agar para siswa dan mahasiswa dapat memahami pentingnya kemanusiaan, keadilan, dan persatuan, serta menerapkannya dalam interaksi sosial sehari-hari. - Penguatan Nilai Sila Kedua dan Kelima
Mengingat bahwa sila kedua dan sila kelima dianggap paling relevan umtuk mencegah perundungan, harus menjadi fokus pendidikan melalui penguatan pemahaman dan implementasinya. Ini bisa dilakukan lewat diskusi, kegiatan kelompok, atau proyek sosial yang mendorong empati dan keadilan di kalangan siswa. - Pemberdayaan Guru dan Tenaga Pengajar
Meskipun data menunjukkan bahwa hanya 5,7% responden mengalami perundungan oleh tenaga pengajar, para pendidik tetap harus menjadi teladan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila serta berperan aktif menciptakan lingkungan belajar bebas perundungan. Dengan implementasi tepat, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi landasan moral yang kuat untuk mengurangi perundungan dan membentuk generasi yang lebih toleran, adil, dan beradab.
Peran Orang Tua dalam Mencegah Perundungan
Peran orang tua juga sangat penting dalam upaya pencegahan perundungan. Orang tua harus terlibat aktif dalam kehidupan sekolah anak-anak mereka dan memantau tanda-tanda perundungan. Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan nilai-nilai moral dan etika sejak dini, agar anak-anak tumbuh menjadi individu yang menghargai perbedaan dan tidak melakukan perundungan terhadap orang lain.
Dengan pendekatan yang menyeluruh, orang tua tidak hanya berperan dalam mencegah perundungan di sekolah maupun lingkungan sosial, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan karakter dan kepribadian anak yang lebih baik. Ini melibatkan keterlibatan aktif orang tua dalam mendidik nilai-nilai moral, mengajarkan empati, dan memperkuat komunikasi yang baik di dalam keluarga. Dengan cara ini, anak dapat memiliki keterampilan sosial yang solid dan sikap positif yang akan membentuk mereka menjadi individu yang lebih kuat dan berintegritas, sehingga siap menghadapi berbagai tantangan dalam
kehidupan sehari-hari mereka.
Artikel ini merupakan bentuk publikasi untuk tugas mata kuliah: Pendidikan Pancasila dengan Dosen pengampu: Onan Marakali Siregar S.Sos.,M.Si
Redaktur: Balqis Aurora
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.