Sumber foto: diskan.samarindakota.go.id
Penulis : Aidil Anwar Siregar / Patrick Samuel Gokhan Butar-Butar / Irsyad Dwi Kurniawan / Dwi Amelia / Agnesia Alexsa Pardede / Mutiara Afriani
Suara USU, Medan. Pancasila adalah dasar dari negara Indonesia. Terdapat lima sila yang disusun untuk menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh masyarakat yang ada di Indonesia. Namun, apakah kalian tahu bahwa ketika kita mencintai produk buatan luar negeri dapat melunturkan nilai-nilai Pancasila yang ada? Apakah kalian tahu dengan mencintai produk yang bukan buatan Indonesia dapat meruntuhkan persatuan yang ada di Indonesia?
Pada zaman sekarang ini, sudah tidak memungkinkan lagi bagi seseorang untuk menghindari adanya pengaruh globalisasi. Menurut Wikipedia, globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Pengaruh globalisasi sangat besar bagi dunia sekarang ini. Mulai dari aspek politik, budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, dan banyak hal lainnya pasti sudah ada globalisasi yang turut bercampur tangan.
Adanya globalisasi tentu membawa pengaruh positif yang banyak dari segala aspek seperti peningkatan pendidikan, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, adanya perlindungan berupa HAM, adanya perdagangan dengan ekspor – impor dan banyak hal lainnya. Namun, dibalik banyak pengaruh positif yang dibawa oleh globalisasi, siapa sangka pengaruh negatifnya dari globalisasi juga tidak kalah banyak seperti, perilaku hidup konsumtif, adanya peningkatan dalam kesenjangan sosial, sikap individualistik, kecanduan teknologi, banyaknya beredar cybercrime, pengaruh asing yang buruk, dll.
Pengaruh negatif dari globalisasi dapat berujung ancaman bagi kedaulatan bangsa Indonesia. Salah satu ancaman yang dimaksud yaitu kalahnya produk buatan Indonesia dari produk buatan luar negeri. Sederhana, namun dapat melunturkan nilai yang ada pada Pancasila yaitu sila ketiga, “Persatuan Indonesia”. Banyak kita lihat saat ini, masyarakat Indonesia jauh lebih bangga menggunakan produk luar negeri dibandingkan produk dari negaranya sendiri.
Mungkin sudah banyak beredar gerakan-gerakan untuk mencintai produk buatan Indonesia. Dapat kita lihat sendiri, masih saja ada orang yang menggunakan produk luar negeri. Memang dari segi kualitas dan style, produk Indonesia masih kalah saing. Namun, hal ini tentu akan membahayakan negara Indonesia sendiri. Identitas nasional yang selama ini dipertahankan akan semakin terancam.
Adapun beberapa kategori yang disenangi masyarakat Indonesia dari produk luar negeri yaitu produk elektronik, kendaraan, makanan, minuman, dan fashion style. Berikut contoh-contoh brand dari produk buatan luar negeri yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia yaitu Starbuck Coffee, Apple, Samsung, Honda, Yamaha, Toyota, Miniso, H&M, Zara, Nike, Adidas, J.CO, KFC, McD, dan banyak lagi.
Banyak hal yang dirugikan ketika kita memilih untuk membeli produk buatan luar negeri. Bayangkan bagaimana nasib para pedagang yang berusaha mempertahankan identitas nasional Indonesia dan juga yang berusaha tetap meningkatkan sektor perekonomian dalam menjual produk buatan Indonesia. Namun, masyarakat Indonesia tidak turut serta dalam membantu perekonomian Indonesia dan lebih memilih membantu perekonomian negara lain.
Menurut tanggapan Ira, salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU, ia beranggapan bahwa produk yang diproduksi oleh Indonesia memiliki harga yang lebih mahal sehingga, banyak orang yang lebih tertarik untuk membeli produk buatan luar negeri.
“Menurut saya, karna produk luar negeri jauh lebih kreatif dalam memberikan inovasi untuk menarik pelanggan, seperti dalam kemasan, kualitas, dan juga dalam segi harga produk lokal tergolong mahal dengan kualitas yang biasa saja dibandingkan produk luar dengan harga yang sama tetapi kualitas yang lebih bagus,” ujarnya.
Adapun tanggapan lain, diterima dari mahasiswa USU lain dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik bernama Tabitha, ia memiliki tanggapan yang hampir sama dengan tangggapan Ira sebelumnya yaitu bahwa produk buatan luar negeri memiliki inovasi tersendiri yang membuat produk mereka lebih unggul dari produk buatan Indonesia.
“Menurut saya, ada beberapa hal yang buat produk luar negeri lebih diminati ya seperti: harga yang terjangkau tapi kualitas bagus, teknik marketing nya oke, masyarakat Indonesia cenderung lebih bangga (merasa keren) kalo bisa menggunakan produk luar, masyarakat Indonesia fomo terhadap produk luar, informasi tentang ingredients produk lebih terjamin, serta fungsi produk lebih spesifik dan teknologi luar negeri lebih maju, sehingga hasil produksinya terkesan lebih meyakinkan,” tuturnya.
Sebagai warga negara Indonesia, memang tidak ada salahnya untuk mengonsumsi atau menggunakan produk dari luar negeri, tetapi ada baiknya kita memiliki batasan terhadap hal tersebut dan tetap menggunakan produk dalam negeri juga. Menggunakan produk dari luar negeri sebenarnya bukan hal yang patut untuk dibanggakan melainkan, berbanggalah ketika kita menggunakan produk dari dalam negeri sendiri dan ketika kita juga berhasil memperkenalkannya ke masyakarat asing. Mari secara perlahan untuk mencintai produk-produk buatan Indonesia yang kita cintai ini dan mulailah untuk menyaring terlebih dahulu dalam mengonsumsi produk asing demi menjaga persatuan dan kesatuan kedaulatan negara Indonesia.
Artikel ini adalah publikasi tugas mata kuliah Pancasila dengan Dosen Pengampu: Onan Marakali Siregar, S.Sos, M.Si.
Redaktur: Anna Fauziah Pane
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.