Oleh: Okto Situmeang
Suara USU, MEDAN. Adam Malik Batubara, salah satu tokoh kelahiran Sumatera yang berpengaruh bagi masyarakat luas. Nama Adam Malik Batubara tentu tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Ia merupakan orang Batak pertama yang mampu menduduki jabatan sebagai Wakil Presiden. Semangat juang dan kesabaran yang ia miliki merupakan sesuatu yang patut kita teladani sebagai generasi bangsa Indonesia.
Adam Malik lahir di Kota Pematangsiantar, 22 Juli 1917 sehingga kerap dijuluki dengan ‘Si Bung Dari Siantar’. Ia juga salah satu tokoh pertama asal Sumatera yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Wapres ketiga RI dalam kurun waktu 1978-1983. Selain itu, Adam Malik juga pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Umum PBB yang ke 26, dan menjadi wakil Indonesia dalam penandatanganan Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967.
Sewaktu menjabat sebagai Menteri Luar negeri, putra ketiga dari pasangan Abdul Malik dan Salamah Lubis ini memiliki segudang pengalaman dalam dunia jurnalistik dan politik, hal ini didorong oleh keinginan kuatnya untuk aktif pada dunia pergerakan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sebagian besar kemampuan dalam bidang politik dan kepemimpinan diperoleh Adam Malik secara otodidak (belajar sendiri). Ia hanya menempuh pendidikan dasar di HIS ( Hollandsch-Inlandsche School) sekolah setingkat SD di Pematangsiantar. Meskipun tidak memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, Adam Malik tetap mampu memiliki jabatan penting di negara ini berkat ketekunan dan kemauan yang dimilikinya.
Kesuksesan politik Adam Malik dimulai saat menjabat sebagai Ketua Partindo (Partai Indonesia) cabang Pematangsiantar pada 1934. Saat berumur 20 tahun Adam Malik memutuskan untuk hijrah ke Batavia (Jakarta saat ini) dan melanjutkan perjuangannya. Setelah tinggal di Ibukota ia berusaha mengembangkan kemampuan dalam penulisan jurnalistik dan aktif dalam propaganda kemerdekaan. Keberhasilannya dalam bidang tersebut sudah terlihat ketika mendirikan Lembaga Pers bernama ‘Antara’ yang merupakan cikal bakal dari kantor berita Antara.
Selain aktif dalam kegiatan jurnalistik Adam Malik juga dikenal aktif dalam organisasi bernama Gerindo (Gerakan Rakyat Indonesia).
Adam Malik merupakan salah satu tokoh yang menculik Bung Karno ke Rengasdengklok yang mendesak agar proklamasi kemerdekaan segera dilaksanakan, bersama dengan Sukarni, Chaerul Saleh dan para golongan muda lainnya. Selain dikenal karena memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Adam Malik juga membuktikan bahwa kunci kesuksesan tidak selalu dikarenakan oleh tingginya tingkat pendidikan yang ditempuh seseorang, melainkan juga karena kreativitas dan tekad yang kuat.
Redaktur: Monika Krisna Br Manalu
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.