Oleh: Jesika Yusnita Laoly/Eka Risliza Hutabarat
Suara USU, Medan. Kabar duka kembali menyelimuti Indonesia, Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Dr. (H.C.) Tiopan Bernhard Silalahi atau yang lebih akrab disapa Letjen TB Silalahi. Beliau meninggal dunia pada Senin, (13/11) di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, pada usia 85 tahun. Pemakaman Letnan Jenderal TNI (Purn) TB Silalahi berlangsung di Hall of Silence TB Silalahi Center, Balige, Toba Samosir, Sumatra Utara.
Letjen TNI Purn TB Silalahi lahir pada 17 April 1938, di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Dimana beliau telah banyak memberikan kontribusi dalam berbagai sektor, baik militer, politik, pendidikan, hingga budaya. TB Silalahi merupakan lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1961, yang kemudian menapaki karier cemerlang di dunia militer. Beliau tercatat sebagai Asisten I Kasad dengan pangkat Mayor Jenderal pada tahun 1988.
Tidak hanya berprestasi dalam bidang militer, TB Silalahi juga turut berkiprah dalam dunia politik. Setelah pensiun dari militer, beliau menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertambangan (1988) serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pada masa pemerintahan Presiden Soeharto (1993-1998). Tidak berhenti sampai di situ, TB Silalahi terus melangkah ke panggung politik sebagai Kader Partai Demokrat dan menjadi bagian dari tim kampanye Susilo Bambang Yudhoyono. Keberhasilannya diakui dengan penunjukan sebagai Penasihat Khusus Presiden RI (2004-2006). Dan jabatan lain yang berhasil Ia pegang adalah Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hankam (2006-2010) dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (2008-2010).
Selain itu, TB Silalahi juga dikenal sebagai seorang pendiri sekaligus anggota Dewan Pembina Yayasan Soposurung. Ia berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan putra-putri Bonapasogit, dengan mendidik mental dan karakter setiap murid di samping mengikuti pendidikan formal di SMAN 2 Balige demi mencetak insan-insan muda yang berkualitas. Sekolah unggulan yang terletak di Balige, Sumatera Utara tersebut, Ia dirikan bersama teman-teman masa kecilnya sesama Alumni SMA Soposurung.
Dan terakhir sebagai bentuk kepeduliannya terhadap budaya, TB Silalahi juga terlibat dalam pembangunan Museum TB Silalahi Center. Museum ini tidak hanya menjadi wadah pelestarian budaya masyarakat, tetapi juga menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
Dalam acara pemakaman Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Dr. (H.C.) Tiopan Bernhard Silalahi dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dan anggota militer sebagai penghormatan terakhir untuk jasa-jasanya dalam menjaga keamanan negara dan kontribusi dalam meningkatkan mutu masyarakat di berbagai aspek. Kepergian beliau meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, rekan-rekan, dan masyarakat Indonesia yang menghargai dedikasinya selama ini. Semoga mendiang mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan.
Redaktur: Tamara Ceria Sairo
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.