Penulis: Dinda Ayuning Tyas/Gio Tara Risky Sinaga/ Qeis Azkiya Almufti/ Bagas Pratama Wicaksono Manik/Nafisatur Rahimah/Erika/Aditya
Suara USU, Medan. Mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara (USU) MKWK Pendidikan Pancasila Kelas 7 dengan masing masing fakultas dan prodi melaksanakan sosialisasi dan wawancara mini riset mengenai “Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda Terhadap Dampak Kenakalan Remaja dan Bonus Demografi Menuju Generasi Emas di Indonesia”.
Ada 7 orang Mahasiswa yang melaksanakan sosialisasi, diantaranya Gio Tara Risky Sinaga, Qeis Azkiya Almufti, Dinda Ayuning Tyas, Bagas Pratama Wicaksono Manik, Nafisatur Rahimah, Erika, Aditya.
Ketua kelompok dari kegiatan mini riset tersebut, Gio Tara Risky mengatakan bahwa “Kegiatan sosialisasi ini di laksanakan agar siswa dapat mengetahui lebih terhadap dampak kenakalan remaja”.
Pada kegiatan ini dihadiri oleh 30 siswa dengan jurusan dan kelas yang berbeda-beda dan di sini kami mendapatkan sampel dari 3 orang peserta teraktif yaitu, Muhammad Dzaki Galang Sadewa, Erina Fatahya, Nur Refiana Rizky. Sosialisasi ini dilaksanakan selama 1 hari, dan murid di sana dapat bekerja sama dengan baik selama proses sosialisasi tersebut. Hasil sosialisasi dan wawancara ini mahasiswa mendapat kesimpulan dan saran sebagai berikut:
Kesimpulan
Di Sekolah Guru sebagai orang tua siswa,tetapi ranah guru hanya saat jam belajar dan mengajar saja,dan itu lah guna peran orang yua yaitu menjaga dan mendidik anaknya supaya tidak terjerumus kedalam hal-hal yang tidak diinginkan terutama kenakalan remaja, Jadi dari sejak dini, sebagai orang tua, kita seharusnya menjaga dan mendidik anak sesuai ajarajan yang baik berlandaskan etika dan moral. Karena kenakalan remaja bukan hanya menggangu masyarakat sekitar dan orang tua, tapi juga dapat menyebabkan rusaknya kualitas generasi penerus bangsa, karena kurangnya jumlah anak muda yang berkulitas dan bebas dari kenakalan. Sehingga dari kesadaran generasi muda terhadap kenakalan remaja dan bonus demografi menuju generasi emas di Indonesia adalah bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam mengatasi kenakalan remaja dan memanfaatkan bonus demografi untuk menciptakan generasi emas. Dengan meningkatkan kesadaran, edukasi, dan aksi preventif terhadap kenakalan remaja, generasi muda dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi perkembangan generasi berikutnya. Bonus demografi juga memberikan peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial, asalkan pemerintah dan masyarakat bekerja sama dalam memberikan pendidikan, pelatihan, dan pekerjaan yang relevan untuk generasi muda. Dengan kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat mengubah bonus demografi menjadi generasi emas yang produktif dan berkontribusi secara positif dalam perkembangan negara.
Saran
Peran orang tua disini harus lebih ditingkatkan pengawasannya, terutama saat anak masih kecil,karena sifat anak sekarang dipengaruhi oleh sikap orang tua kepada anaknya dan jangan terlalu memanjakan serta menuruti keinginan anak dari sejak dini. Mulai lah berbicara dengan anak remaja secara terbuka dan mendengarkan masalah atau perasaan mereka, jangan terlalu mengekang. Sekolah juga harus meningkatkan dan memperbaiki sistem pendidikan untuk mencakup pelajaran tentang dampak kenakalan remaja, keterampilan sosial dan tanggung jawab sosial. Orang tua juga ikut serta berperan aktif dalam mengawasi dan membimbing anak-anak. Dengan upaya ini, Diharapkan generasi muda Indonesia dapat lebih sadar akan dampak kenakalan remaja dan memanfaatkan bonus demografi untuk menciptakan generasi emas yang lebih produktif dan berbudaya sehingga dapat menjadi generasi penerus menuju indonesia emas tahun 2045.
Artikel ini adalah publikasi tugas mata kuliah Pancasila dengan Dosen Pengampu: Onan Marakali Siregar, S.Sos., M.Si.
Redaktur: Yohana Novriyanti Lumbanbatu
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.