Oleh : Vimelia Hutapea
Dalam kebudayaan Mandailing Angkola, Sumatera Utara, terdapat sebuah tradisi makan yang tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga mempunyai makna mendalam dalam setiap peristiwa penting seperti pernikahan, upacara adat, dan penyambutan tamu istimewa. Tradisi ini dikenal sebagai nasi upa-upa, yang menggambarkan kebersamaan, kesyukuran, dan penghormatan terhadap leluhur.
Nasi upa-upa khususnya sering dijumpai dalam pesta pernikahan. Setelah pengantin mendengarkan ujar poja atau nasehat dari sesepuh, mereka disajikan dengan nasi komplet yang harus mereka cicipi bersama. Ini adalah momen yang penuh makna, di mana kedua mempelai diberi makan oleh orang tua mereka dengan nasi serta lauk-pauk yang tersaji. Nasi putih yang menjadi dasar sajian ini melambangkan niat suci dan keinginan untuk memulai hidup baru. Tidak hanya itu, nasi juga mewakili makanan pokok dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Mandailing Angkola.
Namun, yang membuat nasi upa-upa begitu istimewa adalah lauk-pauk yang menyertainya, nasi putih disajikan dalam tampah dengan topping 7 lauk-pauk. Masing-masing lauk ini tak sekedar ditaruh tetapi punya makna khusus.
- Nasi Putih
Nasi putih melambangkan ‘bersih’ niat dan kehendak untuk memulai hidup baru. Nasi juga menjadi makanan pokok yang utama dalam menu sehari-hari. - Kepala Kambing
Simbolisme kepala kambing dalam nasi upa-upa mencerminkan penghormatan terhadap leluhur, keberanian dalam menghadapi tantangan, serta harapan akan kemakmuran dan kebahagiaan bagi keluarga yang mengadakan upacara tersebut. - Ayam Kampung Utuh
Ayam kampung utuh dimasak rendang dan diletakkan di tengah nasi. Ayam selalu berkokok di pagi hari membangunkan orang untuk menjalankan sholat subuh dan mencari rejeki. - Udang
Udang selalu berjalan mundur dua kali dan maju sekali saat berenang. Ini mengandung makna sebelum bertindak sebaiknya berpikir dua kali atau berpikir masak-masak. - Ikan Air Tawar
Ikan ini hanya bisa hidup di air bersih atau bening. Menunjukkan kejernihan dan kebeningan hati dalam melakukan pekerjaan. - Telur Ayam Rebus
Telur ini terdiri dari putih telur dan kuning telur. Telur ini harus dimakan bersama kuningnya dan tak boleh jatuh. Kuning telur melambangkan cita-cita dan kesuksesan yang akan diraih. - Garam
Garam ditaruh dalam wadah yang terbuat dari sirih, ditaruh dalam sajian mangupa. Selain garam, ada juga jahe yang melambangkan kehangatan dalam keluarga.
Lebih dari sekadar hidangan, nasi upa-upa merupakan identitas budaya yang tak terpisahkan dari masyarakat Mandailing Angkola. Ia menceritakan nilai-nilai kebersamaan, persatuan, dan penghargaan terhadap tradisi nenek moyang yang kaya. Melalui nasi upa-upa, generasi mendatang diajarkan untuk tidak hanya menjaga lidah yang terpuaskan tetapi juga warisan budaya yang telah ditinggalkan. Dengan demikian, nasi upa-upa tidak hanya mengisi perut tetapi juga hati dengan kehangatan dan kekayaan tradisi. Ia adalah simbol kebersamaan yang harus terus dijaga dan dilestarikan sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Mandailing Angkola.
Redaktur: Hanna Letare
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.