Reporter: Siti Annisa / Emma Amelia / Tsabitah Syafanaura
Suara USU, Medan. Menurut laporan terbaru, proses pergantian kepengurusan PEMA FISIP seharusnya sudah dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Pasalnya SK yang diterbitkan untuk mengatur periodisasi dari PEMA FISIP itu sendiri dinyatakan telah habis pada 22 Juni 2023 lalu. Saat ini, langkah awal yang diambil untuk melaksanakan proses pergantian tersebut berupa penunjukan penanggung jawab (PJ) Gubernur dan reshuffle kepengurusan.
Hal ini sesuai dalam pernyataan Gubernur PEMA FISIP yang masih menjabat, Haris Martondi Hasibuan yang menyatakan bahwa sudah ada satu nama yang akan ditunjuk menjadi PJ Gubernur PEMA FISIP. Selanjutnya, untuk proses regenerasi PEMA FISIP disesuaikan dengan Anggaran Pemira yang telah disetujui oleh pihak Dekanat pada Oktober tahun lalu. Dia juga menyebutkan bahwa dalam pembahasan regenerasi ini masih dalam tahap konsolidasi di dalam mahasiswa FISIP itu sendiri.
“Jadi, Legislatif FISIP USU dalam hal ini MPMF sudah mengantongi satu nama untuk menjadi PJ Gubernur. Masih dalam proses pengesahan, mungkin selebihnya bisa kontak ke MPMF ya,” ungkap Haris.
“Untuk proses regenerasi PEMA FISIP kita sesuaikan dengan Anggaran Pemira yang disetujui pihak Dekanat itu di Oktober.
Jadi, ini masih dalam proses konsolidasi di mahasiswa fisip dalam pembahasan regenerasi ya,” lanjutnya.
Dalam hal ini, juga terdapat penjelasan bahwa program kerja yang belum terlaksana oleh setiap divisi di PEMA FISIP dipastikan sudah tidak dapat terealiasasi lagi. Namun Haris menambahkan bahwa program kerja yang akan tetap berjalan adalah program kerja yang sudah dalam proses pembentukan panitia.
Ketika reporter Suara USU menanyakan alasan terkait hal tersebut, Haris selaku Gubernur PEMA FISIP menjelaskan lagi hal ini berkaitan dengan sidang MPMF, yang mana PJ hanya melakukan apa yang ditugaskan oleh MPMF.
“Itu tergantung sidang MPMF, apa yang ditugaskan MPMF kepada PJ, apakah melanjutkan hasil-hasil raker atau hanya mempersiapkan Pemira. Kita tunggu saja pengungumannya ya,” jelasnya.
Selain itu, Haris mengatakan tidak ada hambatan yang sebenarnya dalam periodenya, hanya saja ada kemajemukan dalam sikap politik di FISIP USU yang menjadi tantangan.
“Tidak ada yang menghambat, hanya kemajemukan sikap politik di FISIP USU yang menjadi tantangan. Saya punya misi untuk menjaga keguyupan dan dinamika ataupun konflik yang sehat dalam Pemira FISIP nantinya,” ungkap Haris.
Sementara itu, dalam hal ini belum ada respon dan konfirmasi lanjutan dari MPM FISIP USU.
Redaktur: Anna Fauziah Pane
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.