SUARA USU
Opini

Perjuangan PIMNAS Ke-34 untuk Wujudkan Cita-Cita Bangsa Indonesia dalam Refleksikan Sumpah Pemuda

Oleh: Abdul Halim Wjiaya Siregar

Suara USU, MEDAN. Sejak era pergerakan nasional 1908 hingga kemerdekaan Republik Indonesia yang diperoleh hingga umur ke-76 ini, para pemuda selalu menjadi motor penggerak dan penentu arah perjalanan bangsa. Bukti tersebut tercatat dalam perjuangan Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan RI 1945, lahirnya Orde Baru 1966, dan lahirnya Era Reformasi 1998. Namun, satu hal yang sering terlupa dalam ingatan ialah perjuangan pemuda dari masa ke masa muncul sebagai perlawanan terhadap tirani dan kemiskinan.

Apalagi jika mengingat sejarah kembali, bahwa pada tanggal 28 oktober 1928, para pemuda pernah bersumpah kepada bangsa Indonesia akan bersatu dalam tumpah darah, bangsa, dan bahasa. Walau waktu terus berlari dan zaman niscaya berganti namun janji akan selalu menuntut bukti bahwa pemuda akan selalu menghaturkan bakti memastikan sumpah pemuda tetap relevan hingga saat ini.

Sumpah Pemuda adalah goresan besar dalam sejarah bangsa ini. Hal itu tentu menjadi bukti bahwa pemuda kala itu memiliki peranan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Ibu Pertiwi. Tekad persatuan diatas keberagaman menjadi keyakinan dan semangat perjuangan.

Bukan tanpa alasan Kongres Pemuda dilakukan pada tanggal 27 samapai 28 Oktober 1928. Pandangan kritis pemuda dalam melihat situasi sosial mendorong semangat untuk turut berkontribusi dalam memperbaiki situasi. Miris ketika mengetahui tanah di negara sendiri harus dihargai dengan kerja paksa dan tumpah darah. Tidak hanya itu kejamnya eksploitasi manusia mengisahkan kisah pilu bagi para pendahulu. Perjuangan tersebut tidaklah sia-sia, kini bangsa ini telah memperoleh apa yang menjadi haknya.

Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-perubahan besar terjadi, dari zaman kolonialisme hingga reformasi, pemudalah yang menjadi garda terdepan perubah kondisi bangsa. Peran pemuda bagi bangsa dan negara tidak lagi hanya sekadar duduk belajar di depan meja sambil mendengarkan orang tua berbicara, pemuda sekarang dituntut  mempunyai berbagai peran dan tanggung jawab dalam melaksanakan perubahan untuk memberikan manfaat nyata bagi bangsa Indonesia.

Peran pemuda bisa di pandang sebagai generasi penerus yang harus dan wajib melanjutkan serta menyampaikan nilai-nilai kebaikan, sebagai generasi pengganti keburukan, dan juga sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan penerapan inovasi kebaikan dan pemikiran yang lebih berorientasi, sehingga tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia dapat terwujud.

Tepat 93 tahun perayaan Sumpah Pemuda akan diperingati. Euforia ditanggal 28 Oktober selalu disambut dengan meriah oleh masyarakat. Segala perhelatan dilakukan untuk mengingatkan momen bersejarah ini. Mengingat kembali era gemilang perjuangan bangsa yang dimotori oleh insan muda pada saat itu.

Namun sebuah kenyatanya hal ini hanyalah suatu peringatan yang semu namun tidak beresensi, semua yang dilakukan merupakan bentuk formalitas belaka. Ragam seruan menjadi hal yang omong kosong tanpa adanya tidakan konkrit. Sehingga kenikmatan duniawi menjadi prioritas kehidupan pemuda saat ini. Nampaknya perjuangan para pemuda kala itu Bung Soegondo Jojopoespito dan pemuda lainnya menjadi sia-sia.

Menuju di usia sumpah pemuda ke 93 tahun ini, Universitas Sumatera Utara (USU) untuk pertama kalinya ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-34. Keputusan tersebut dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek RI melalui surat yang dikirimkan Pusat Prestasi Nasional No.0989/J3/KM.02.13/2021 tentang Penetapan Tuan Rumah Penyelenggaraan Kompetisi Jenjang Pendidikan Tinggi Tahun 2021.

Penyelenggaraan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-34 ini nantinya akan resmi dibuka pada Selasa (26/10). Kegiatan berlangsung dengan meriah, meskipun tahun ini dihelat secara Hybrid(daring dan luring) dan dapat disaksikan secara langsung melalui channel YouTube Universitas Sumatera Utara. Dengan dibukanya PIMNAS ke-34 nantinya, merupakan isyarat dimulainya persaingan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari 108 perguruan tinggi yang tersebar di 12 kota besar di Indonesia.

Sebagai simbol dimulainya persaingan perebutan gelar juara antar perguruan tinggi, nantinya akan dilakukan prosesi penyerahan piala bergilir dari pemimpin perguruan tinggi juara umum sebelumnya yaitu Rektor UGM atau yang mewakili kepada Ketua Dewan Juri. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pembukaan PIMNAS pada tahun ini mengusung konsep etnik budaya Sumatera Utara dipadukan konsep millennial menjadikan acara pembukaan PIMNAS ke 34 menjadi meriah.

Meskipun tahun ini merupakan kali pertama PIMNAS berlangsung secara hybrid (daring dan luring), namun hal tersebut tidak menghalangi semangat seluruh kontingen PIMNAS ke-34 ini. Masyarakat pun tampak antusias, dibuktikan dengan kolom komentar pada akun Instagram official usu dan akun Instagram Pimnas ke 34 menuju pembukaan yang dipenuhi dengan ucapan penyemangat dari pendukung institusinya masing-masing. Sejumlah 735 tim yang lolos pada PIMNAS tahun ini akan dievaluasi oleh beberapa dewan juri melalui presentasi dan poster.

Apalagi Harapan dari USU bahwa delegasi USU harus menjadi juara umum di PIMNAS kali ini dan USU juga menjanjikan beasiswa S2 bagi mahasiswa USU peraih emas PIMNAS 2021 dan akan diangkat sebagai dosen di USU. Diharapkan PIMNAS ke-34 ini dapat mendorong terwujudnya insan akademis, pencipta dan mewujudkan karakter mahasiswa yang unggul, kreatif, inovatif dan adaptif dalam menghadapi berbagai persoalan dunia.

Disini letak peran pemuda untuk menciptakan suatu inovasi serta berkontribusi dalam membangun negeri dan mewujudkan cita cita bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas karena peran pemuda sangat dibutuhkan oleh bangsa ini, 93 tahun menuju sumpah pemuda nantinya di tgl 28 oktober harapannya pemuda pemudi yang ikut serta di PIMNAS ke-34 mampu mewujudkan cita cita bangsa Indonesia sesuai tema PIMNAS ke-34 Menuju Indonesia Emas Melalui Kolaborasi untuk Inovasi dalam Bingkai Kearifan Lokal.

Redaktur: Muhammad Fadhlan Amri

Related posts

Membangun Kesatuan dan Persatuan: Bagaimana Peran Mahasiswa dalam Memengaruhi Keharmonisan di Indonesia?

redaksi

Pemberlakuan Aturan Larangan Mudik, Pelaku Industri Transportasi Darat Panik

redaksi

Generasi Muda Sebagai Tonggak Sumber Daya Manusia di Masa Depan

redaksi