Reporter: Grace Angel
Suara USU, Medan. Program studi (Prodi) Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (FIB USU) merupakan program studi pertama yang berdiri di Indonesia sejak tahun 1979. Etnomusikologi merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari musik dalam konteks budaya masyarakat yang ada di dunia. Kini, Prodi Etnomusikologi sukses mempersembahkan pergelaran musik dan tari nusantara dengan tema “Merayakan Keberagaman”. Tema ini merupakan pengaplikasian mata kuliah praktik yang diajarkan di Prodi Etnomusikologi USU. Misalnya, musik serta tari tradisi etnis-etnis yang ada di Sumatera Utara, nusantara, serta praktik musik barat seperti vokal, piano, biola, gitar, dan saxophone. Tema ini juga didasarkan karena Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan seni pertunjukan yang sangat beragam dan Sumatera Utara, khususnya Medan, dengan keberagaman budayanya dapat dipandang sebagai miniatur Indonesia.
Acara tersebut sukses dilaksanakan pada Jumat, (03/11) dan berlangsung mulai pukul 20.00 -22.30 WIB di Gedung Auditorium USU. Dalam acara ini turut berhadir Rektor USU, yaitu Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. Selain itu, pergelaran tersebut tidak hanya melibatkan mahasiswa saja, namun juga melibatkan Maestro Tradisi dan para dosen Prodi Etnomusikologi USU, dimana Dra. Rithaony Hutajulu, MA. Berperan sebagai Direktur Pertunjukan yang dibantu oleh para dosen Prodi Etnomusikologi lainnya sebagai tim produksi dan pendukung keberhasilan yang membuat acara menjadi sangat spektakuler.
Berikut pertunjukan pergelaran musik dan tari nusantara ‘Merayakan Keberagaman’ yang berhasil membuat para penonton terpesona dengan ragamnya budaya di Indonesia:
- Musik dan Tari Melayu (Ensambel Makyong, Pak Pong, Tari Zapin)
- Musik dan Tari Simalungun (Ensambel Gonrang Sipitu dan Tari Taur-Taur Sibuat Golom)
- Musik dan Tari Karo (Ensambel Gendang Sarune dan Adu Perkolong-Kolong)
- Musik dan Tari Toba (Gondang Sabangunan dan Tor-Tor Sawan Pangurason)
- Musik dan Tari Pakpak (Ensambel Genderang Sisibah dan Kalondang; Tari Taktak Garo-Garo)
- Musik dan Tari Nias: (Ensambel Gendra dan Tari Moyo)
- Musik dan Tari Mandailing (Gordang Sambilan dan Tor-Tor Sabe-Sabe)
- Musik dan Tari Minang (Gendang Tambua dan Tari Alang Babege)
- Musik dan Tari Jawa (Gamelan dan Tari Harjuno-Cakil)
- Musik Barat (Solo Tenor, String Quartet, Ensambel String dan Saxophone)
- Musik Barat (Solo Tenor, String Quartet, Ensambel String dan Saxophone)
- Musik dan Lagu Sunda Manuk Dadali diiringi Paduan Suara Etnomusikologi (Ensambel Kolintang dan Angklung)
- Multi Ethnic Collaboration (Maestro tradisi Marsius Sitohang, Sapna Sitopu, Ngartini Huang, serta seluruh pemusik dan penari)
Pertunjukan demi pertunjukan menampilkan ciri khas yang berbeda-beda, baik dari segi alat musik, pakaian adat, hingga keunikan masing-masing etnis yang sangat beragam. Penonton dibuat terpukau oleh keestetikaan lantunan musik dan tari yang menghanyutkan. Melalui acara ini, mahasiswa dapat berkontribusi dalam merawat kekayaan bangsa juga merayakan keberagaman seni budaya nusantara.
Redaktur: Tania A. Putri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.