SUARA USU
Sastra

Puisi: Baru Kemarin

;


Oleh : Putri Miftahul Wulandari

Rasanya baru kemarin
Langkahku terasa asing
Semua seolah bergeming
Ah, sepertinya perjalanan akan panjang


Rasanya baru kemarin
Hati ini harap-harap cemas
Keajaiban ataukah malapetaka
Yang akan mampir dalam hidupku


Rasanya baru kemarin
Aku mengenal
Sosok berhati malaikat
Sosok berhati iblis


Rasanya baru kemarin
Aku merasakan
Suka duka
Canda tawa
Luka yang kering lalu terbuka


Rasanya baru kemarin
Aku menenggak cairan emosi
Cinta, benci, sedih, gembira,
takut, marah, cemburu, malu.


Rasanya baru kemarin
Aku menyaksikan beragam jenis Dosen,
Asisten teladan sampai PHP maksimal,
Sistem administrasi yang memperlakukan
orang seperti arus AC/DC


Akhirnya kini,
Semua tinggal jejak kenangan
Yang terukir indah diatas meja, dinding, kamar mandi,
kantin dan pohon sebagai saksi bisu.
Lika-liku proses perkuliahan telah usai.
Teruntuk sahabat baikku :
Pulpen, kertas, dan keyboard. Terima kasih!


Skripsi mengantarku ke gerbang keluar
memberi kado berupa toga dan sebuket bunga,
tak lupa sepucuk surat :
“Selamat tinggal…
Kampus ini masih seperti dulu,
hanya kau yang berubah.
Buktikan impianmu tak sekedar angan.”
Karena Kau… “Alumni”

Related posts

Tidak Apa Kalah

redaksi

Puisi: Kala Itu

redaksi

Pemerintahan Mahasiswa, Katanya!

redaksi