Oleh: Ines Eliyana
Suara USU, Medan. Film “Hachiko: A Dog’s Story” adalah sebuah drama mengharukan yang dirilis pada tahun 2010 oleh Lasse Hallström. Diangkat dari kisah nyata seekor anjing Akita Inu bernama Hachiko, film ini menyajikan potret indah tentang kesetiaan hachiko yang tak tergoyahkan. Film ini menyoroti kesetiaan tanpa syarat seekor anjing terhadap pemiliknya. Hachiko, sang anjing Akita, dengan tekun menunggu kedatangan majikannya di stasiun kereta setiap hari, bahkan setelah sang majikan meninggal dunia.
Kisah bermula ketika seorang profesor bernama Parker Wilson menemukan Hachiko yang terlantar di stasiun kereta dalam perjalanan pulang. Meskipun ditentang oleh istrinya, Hachi tetap disukai oleh keluarga itu dan tumbuh menjadi teman setia Parker. Sejak saat itu, terjalin ikatan yang kuat antara keduanya. Setiap hari, Hachiko selalu setia menunggu kedatangan Parker di stasiun kereta setelah selesai bekerja.
Suatu hari, Parker meninggal dunia saat sedang mengajar dikarenakan sakit jantung. Meski begitu, Hachiko tetap setia menunggu di stasiun kereta setiap hari, seolah-olah masih berharap tuannya akan kembali. Selama bertahun-tahun, Hachiko terus melakukan hal yang sama. Hachiko sempat dibawa pulang oleh istri parker tetapi dia selalu kembali ke stasiun menunggu tuannya. Setelah menunggu selama kurang lebih 9 tahun hachiko kemudian ditemukan meninggal di bawah rel kereta api yang telah rusak. Kisah kesetiaan Hachiko ini kemudian menjadi terkenal dan menarik perhatian banyak orang,dan kemudian patungnya dijadikan monumen di stasiun shibuya Jepang.
Aktor utama, Richard Gere, berhasil memerankan karakter Parker Wilson dengan sangat baik. Chemistry yang terjalin antara Gere dan anjing yang berperan sebagai Hachiko membuat penonton semakin terbawa dalam cerita.
Film ini berhasil menyentuh hati penonton karena mampu menggambarkan dengan begitu mendalam emosi-emosi yang kompleks. Penonton diajak untuk merasakan kesedihan, kehilangan, harapan, dan cinta melalui karakter Hachiko. Selain itu, film ini juga menyoroti pentingnya hubungan antara manusia dan hewan. Hachiko mengajarkan kita tentang arti kesetiaan yang sejati dan bagaimana cinta dapat melampaui batas kematian. Melalui kisah Hachiko, kita diajak untuk merenungkan arti dari rumah, tempat di mana kita merasa aman dan dicintai, serta makna dari kehilangan dan perpisahan.
Redaktur: Afrahul Fadhillah Parinduri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.