Penulis: Yulia Putri Hadi
SUARAUSU, MEDAN. Telah Terlaksana Workshop & Open Recruitment XIII di Aula LPPM USU pada jumat (28/2). Acara ini dilaksanakan UKM fotografi dan rutin dilakukan sejak 12 tahun yang lalu. Kali ini diikuti oleh 82 peserta.
Irsan Mulyadi, pemateri yang merupakan seorang fotografer jurnalistik di Kantor Berita Antara menjelaskan hari ini semua orang bisa memotret namun tidak semua bisa disebut fotografer.
Jurnalis foto yang juga alumni FISIP USU ini memaparkan Jenis dalam fotografi. Fotografi jurnalistik adalah pelaporan sebuah peristiwa melalui visual. “Fotografi jurnalistik yang baik adalah ketika foto itu bisa dipertanggungjawabkan dan memiliki nilai kejut.” kata Irsan. Daya kejut itu adalah ketika menyebabkan orang yang melihatnya bersedih atau tertawa. Seorang fotografer harus pandai melihat suasana dan menangkap momen yang tepat. Sedangkan fotografi lanscape adalah teknik untuk memotret pemandangan alam. Memotret landscape berbeda dengan jurnalis foto, dalam fotografi jurnalistik tidak boleh untuk menambahi editing warna yang mencolok.
Lebih lanjut, Irsan memberikan beberapa tips dalam mengambil foto dengan kamera handphone yaitu, pastikan kebersihan lensa kamera, biasakan memotret dengan posisi horizontal atau lanskap, dan peganglah handphone dengan dua tangan untuk menghindari getaran.
“Harapan setelah diadakannya workshop ini, peserta komitmen dan bertahan sampai akhir, serta dapat memberikan kontribusi di dalam UKM dan menerapkan ilmunya di luar UKM.” tutur Dandi, ketua UKM fotografi USU 2020, kepada reporter Suara USU.
Menurut Dandi, jenis potografi yang paling bermanfaat untuk mahasiswa adalah street atau human interest, yaitu menangkap kehidupan masyarakat sehari-hari, bisa mengangkat sendi kehidupan secara spesifik, dan di dalamnya mengandung makna kehidupan sosial.
Redaktur Tulisan: Supri Alvin