Reporter: Cindy Shafira Putri
Suara USU, Medan. Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU memasuki babak baru. Pelantikan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas (MPMF), Gubernur dan Wakil Gubernur PEMA Fakultas Keperawatan sukses dilaksanakan. Kegiatan pelantikan ini diselenggarakan di Aula Fakultas Keperawatan USU pada Selasa, (04/04).
Rangkaian pelantikan dimulai dengan pembacaan sumpah jabatan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas Keperawatan terlebih dahulu yang dipandu oleh Dekan Fakultas Keperawatan. Lalu dilanjutkan dengan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur oleh MPMF yang kemudian berlangsung sumpah jabatan kepengurusan kabinet PEMA FKEP USU yang dipandu oleh Gubernur beserta Wakil Gubernur terpilih.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Keperawatan, Dr. Dudut Tanjung, S.Kp., M.Kep., Sp. KMB mengucapkan selamat kepada Alfi dan Ananda selaku Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Dudut berharap mereka dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di PEMA Keperawatan USU. Serta turut mengucapkan terimakasih kepada PEMA periode 2021/2022 atas dedikasinya yang telah diberikan untuk Fakultas Keperawatan selama 1 periode kepengurusan.
Di akhir acara dilakukan penandatangan Berita Acara Pelantikan oleh Dekan Fakultas Keperawatan, Wakil Dekan I, MPMF, serta Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih yang kemudian dilanjutkan Serah Terima Jabatan (SERTIJAB) oleh Kabinet PEMA 2021/2022 kepada Kabinet PEMA 2023/2024.
Pada periode ini, terdapat 4 Badan Pengurus Harian (BPH) dan 50 jumlah anggota terpilih yang dilantik. Bertepatan dengan Kabinet Baru, Ananda Rizqy selaku Wakil Gubernur berharap besar untuk kesuksesan Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ke depannya serta dapat menjalankan visi dan misi yang telah dirampung.
“Harapan ke depannya semoga PEMA dan mahasiswa-mahasiswi Keperawatan USU semakin harinya bisa berkembang dengan baik dan mencetak hal-hal baik untuk fakultas,” tutur Ananda.
Alfi Syahrin Siregar, selaku Gubernur Fakultas Keperawatan yang resmi dilantik juga turut menyampaikan harapannya. Alfi berharap agar para pengurus dapat menyatukan pikiran baik kepada BPH maupun sesama anggota lainnya.
“Pasti tentunya setiap persamaan ada perbedaan, dan cara kami untuk menyikapi hal tersebut dengan menampung dan mendengarkan segala pendapat serta keluh kesah dari anggota PEMA lainnya. Kemudian akan kami rundingkan bersama dengan BPH PEMA, dengan begitu PEMA Keperawatan tetap, masih, dan akan terus satu visi dan satu misi,” tutup Alfi.
Redaktur: Anna Fauziah Pane