Penulis : Ruth Stephanie Audrey Sinaga
Suara USU, Medan. Lagi-lagi terjadi kasus membenci etnis tertentu di Amerika. Diketahui belakangan ini Amerika juga mengadakan aksi protes karena warga kulit hitam dianggap derajatnya dibawah dari kulit putih, padahal sebagai manusia tidak ada tertulis mana tingkatan manusia lebih tinggi dan mana yang lebih rendah.
Mereka mengatakan, bahwa ada beberapa sekelompok orang yang masih membawa tradisi mereka dari zaman dulu, dimana warga Amerika dikenal sangatlah rasis terhadap mereka yang berkulit hitam.
Dan sekarang tidak disangka, kasus Asian Hate muncul lagi di depan publik karena mereka tahu bahwa covid-19 berasal dari negara Asia khususnya China. Tetapi, kita sebagai manusia yang berpendidikan dan beradab, virus itu tidak ada kaitannya dengan suku, ras, maupun agama, tetapi ada saja orang-orang dengan berniat tertentu dengan mengaitkan covid-19 sebagai alasan mengapa mereka membenci orang-orang Asia.
Memang, jika ditarik dari tradisi turun-temurun, warga Amerika dikenal rasis, karena mereka mengganggap merekalah yang memulai, seperti kemajuan teknologi, bangunan-bangunan megah dan metropolitan. Sementara Asia rata-rata masih berada ditahap negara berkembang hingga sekarang, yang membuat Amerika sendiri bersifat angkuh, dan rasis.
Awal mula terjadi kasus Asian Hate seperti yang tertulis diatas, karena covid-19 yang dibawa dari China. Awalnya mereka mendapatkan kekerasan verbal, tetapi lama kelamaan karena kepuasan tersendiri mereka melakukan kekerasan fisik terhadap orang Asia khususnya bagi orang yang terlihat lemah.
Tentunya kita sebagai warga negara Asia tidak terima jika kita dijatuhkan hanya karena orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Banyak warga Asia di Amerika berkumpul untuk mengadakan aksi turun ke jalan sebagai bentuk protes, dan sekarang presiden Joe Biden telah membuat RUU untuk mengatasinya.
Redaktur : Wiranto Asruri Siregar
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.