Reporter: Natalia Putri
Suara USU, Medan. Tanoto Foundation sudah tidak asing lagi didengar oleh kalangan masyarakat, terutama bagi mahasiswa Indonesia. Tidak hanya melalui program beasiswa, Tanoto Foundation juga memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat melalui program-program lainnya. Lantas siapakah sosok di balik berdirinya Tanoto Foundation?
Sukanto Tanoto merupakan pendiri Tanoto Foundation yang lahir pada tanggal 25 Desember 1949. Beliau merupakan seorang pengusaha sukses yang bergerak di bidang perkayuan, minyak kelapa sawit, kertas, dan pembangkit listrik.
Sukanto Tanoto adalah anak sulung dari seorang pengusaha yang memiliki toko suku cadang. Pada tahun 1967, ayahnya menderita stroke dan Sukanto harus berhenti sekolah untuk mengambil alih bisnis tersebut. Dengan ketajaman bisnisnya, ia menjadi pemasok untuk proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Pada tahun 1973, ia mendirikan sebuah perusahaan kayu lapis yaitu Rajah Garuda Mas. Pabrik ini diresmikan oleh Presiden Suharto sendiri pada tahun 1975. Kemudian, perusahaan ini berganti nama menjadi Royal Golden Eagle (RGE). Saat ini, Grup RGE mengendalikan aset senilai lebih dari $18 miliar dan mempekerjakan lebih dari 60.000 orang. RGE telah mendirikan kantor-kantor perusahaan di Singapura, Hongkong, Beijing dan Nanjing.
Pada tahun 2001, Sukanto dan istrinya, Tinah Bingei membentuk Tanoto Foundation, dengan tujuan untuk mendidik dan memberdayakan anggota masyarakat yang terpinggirkan agar mereka dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
Tanoto Foundation adalah organisasi nirlaba yang didanai secara pribadi dengan tujuan membantu masyarakat yang kurang beruntung dan mengentaskan kemiskinan. Tanoto Foundation aktif di Indonesia, Cina, Singapura dan Amerika Serikat. Kiprahnya dalam mengentaskan kemiskinan didasarkan pada keyakinan bahwa solusi untuk mengentaskan kemiskinan antar generasi terletak pada generasi yang akan datang. Oleh karena itu diperlukan adanya kesempatan pendidikan dan pemberdayaan.
Program pendidikan meliputi pemberian beasiswa kepada pelajar, pelatihan guru, pembangunan taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, penyediaan buku-buku dan peralatan lainnya, serta pendanaan untuk profesor dan penelitian di berbagai bidang seperti deteksi dan pencegahan penyakit, aplikasi biomassa, dan kehutanan.
Program pemberdayaan termasuk memfasilitasi pengembangan usaha kecil di daerah pedesaan melalui pelatihan kejuruan dan pembiayaan mikro, bekerja sama dengan mitra perusahaan untuk mempromosikan sistem pertanian terpadu sehingga sistem pertanian menjadi mandiri dan berkelanjutan, serta pendirian Pertanian Serat Masyarakat.
Menyadari adanya kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus dan mendesak pada saat terjadi bencana alam, Tanoto Foundation mendistribusikan bantuan keuangan dan material (seperti pakaian, tempat tidur, dan makanan) kepada para korban bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan banjir. Tanoto Foundation juga mendukung pemerintah dalam menanggulangi penyebaran COVID-19 dengan memberikan bantuan berupa 1 juta masker, 1 juta sarung tangan, 3.000 kacamata dan 100.000 baju pelindung ICU dan non-ICU bagi tenaga kesehatan.
Sukanto Tanoto merupakan seseorang yang inspiratif dan patut diteladani. Tidak banyak pengusaha sukses sepertinya masih peduli terhadap masalah yang dihadapi Indonesia yaitu kemiskinan. Melalui program-program yang terstruktur dari Tanoto Foundation, Sukanto Tanoto telah berjasa besar dalam mengentaskan kesmiskinan di Indonesia.
“Dont’ give up without a fight” – Sukanto Tanoto.
Redaktur: Dinda Ratu Nayla
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.