Oleh: Yesi Ansari/Yessica Irene
Suara USU, Medan. Dalam rangka pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT), kelompok KKNT-R di Desa Sipira melaksanakan program kerja unggulan yaitu pentas seni sipira yang dilaksanakan pada Sabtu, (22/10) berlokasi di SMP Satu Atap Negeri 2 Onan Runggu.
Pentas seni ini merupakan program kerja kolaborasi yang diinisiasi oleh kelompok KKNTR 103.104 dan 105 yang mana telah dipersiapkan dari jauh hari untuk menghadirkan suatu pentas yang megah di Desa Sipira, yang mana di Desa Sipira sebelumnya belum pernah menyelenggarakan pentas seni ini.
Ady Yoga Kemit, perwakilan ketua kelompok dari kelompok KKNTR 105 mengungkapkan tujuan dari pelaksanaannya pentas seni ini.
“Tujuan pelaksanaan pensi ini adalah untuk mewadahi, mendampingi serta mendorong adik-adik di Desa Sipira untuk dapat mengalirkan bakat yang mereka miliki. Karena kita tidak ingin bakat dan semangat yang mereka miliki harus terhenti hanya karena ada wadah untuk mereka tampil atau karena tidak ada yang mendampingi dan mengarahkan, akhirnya luntur begitu saja semangat dan upaya mereka untuk terus berlatih atas bakat yang mereka punya. Jadi, agar adik-adik ini punya kesempatan untuk menunjukkanlah kepada mereka, guru-guru mereka bahwa mereka ternyata punya bakat yang harus Disampingkan dan harus diarahkan lagi,” ungkap Ady.
Adik-adik yang tampil di pensi ini terdiri dari anak SD dan SMP yang berasal dari SDN 20 Sipira, SD Satu Atap, SDN 17 Sipira, dan SMP Satu Atap Negeri 2 Onan Runggu yang menampilkan beberapa budaya batak diantaranya tari tor-tor, vokal solo lagu batak, dan instrumental musik batak.
Banyak penampilan dari adik-adik di Desa Sipira yang ternyata perhatian masyarakat, orang tua dan pihak pemerintahan desa. Pihak desa mengaku sangat bangga dan bersyukur, mahasiswa dari USU dapat menginisiasi program seperti pensi ini, yang dapat menjadi wadah yang tepat bagi anak-anak di Desa Sipira untuk mengembangkan bakatnya.
Agit Febrianto perwakilan ketua kelompok dari KKNTR 104 juga mengaku bahwa pelaksanaan pensi ini menjadi ajang untuk lebih mengenal budaya batak, ia juga berharap budaya batak di Kabupaten Samosir ini dapat terus dilestarikan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Sipira.
“Sejalan dengan konsep desa yang diberikan oleh USU yaitu desa wisata, saya percaya dengan pelaksanaannya pensi ini dapat mengasah bakat adik-adik yang bisa berguna untuk menyambut wisatawan asing yang akan datang mengunjungi objek wisata di Desa Sipira, yaitu Dolok Nagugun Sipira. Dengan bakat. yang telah tampak saat ini seperti tari-tarian, bernyanyi, instrumental musik, dan story telling ini dapat menjadi daya jual bagi Desa Sipira. Sehingga wisatawan nanti tidak hanya berkunjung dengan tujuan ingin melihat indahnya Desa Sipira, namun juga ingin mengenal budaya batak di Desa Sipira ,” ungkap Agit.
Pelaksanaan pensi ini juga mendapat dukungan penuh dari pihak pemerintah desa, baik dalam hal persiapan dan pelaksanaan acara. Kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan kegiatan tahunan di Desa Sipira untuk terus menerus budaya batak.
“Dengan diadakannya pensi tersebut dapat menjadi wadah adik-adik untuk menampilkan bakatnya terutama kepada orang tua atau masyarakat sekitar jika mereka terus mengasah bakatnya sehingga dapat menjadi orang yang terkenal. Harapan saya kedepannya semoga pensi ini terus berlanjut dan menjadi acara tahunan, sehingga banyak anak – anak yang berbakat terekspos bakatnya ataupun tersalurkan, dan menunjukkan budaya batak di luar,” ungkap Ahmad Tarmizi perwakilan ketua kelompok KKNTR 103.
Agit Febrianto juga mengungkapkan harapannya terhadap pelaksanaan pensi ini, “sangat bangga dengan penampilan dari adik-adik di pensi ini. Harapannya kegiatan ini tidak berhenti di sini saja, dan pelestarian budaya batak di Desa Sipira harus terus menjadi agenda tahunan. harus terus terus menjadi agenda tahunan. budaya batak di Desa Sipira agar lebih dikenal di kancah luar negeri,” ungkap Agit.
Ady juga menyampaikan harapannya kepada mahasiswa USU, “semangat untuk seluruh masyarakat Desa Sipira, dan juga adik-adik kami untuk terus mengembangkan dan juga memperkenalkan kebudayaan di Desa Sipira karena kita yakin dan percaya bahwa tidak hanya keindahan alam dan keramahtamahan yang Desa Sipira punya, tapi kekayaan budaya menjadi aset yang paling berharga juga di Desa Sipira Pesannya untuk teman-teman mahasiswa USU khususnya, mari teman-teman kita semangatnya kita satukan, karena kita mahasiswa hanya punya dua yakni semangat dan idealisme. Lebih jauh lagi potensi yang Indonesia punya dan yang Sumatera Utara punya. Jadi, akhiri kata saya mengajak teman-teman untuk berkolaborasi menggali,mengembangkan serta memperkenalkan kebudayaan yang kita punya dari daerah untuk Indonesia dan untuk dunia,” tutup Ady.
Redaktur: Azka Zere
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.