SUARA USU
Film

Sukses Bukan Hanya untuk Manusia Sempurna: Hichki 2018

Sumber foto: m.media-amazon.com

Penulis: Merry Agnus Dei Gultom

Suara USU, Medan. Hichki adalah sebuah film drama India yang dirilis pada tahun 2018 dan dibintangi oleh Rani Mukerji  dalam peran utama dan disutradarai oleh Siddharth P. Malhotra. Film ini mengisahkan perjalanan hidup Naina Mathur, seorang wanita yang bercita-cita menjadi guru sejak kecil, namun menghadapi tantangan besar karena menderita Sindrom Tourette. Suatu kondisi neurologis yang menyebabkan tics motorik dan vokal yang tidak terkendali.

Sepanjang film, Naina harus melawan stigma sosial dan tantangan internalnya untuk mewujudkan impiannya menjadi guru. Rani Mukerji terus-menerus menghadapi penolakan dari sekolah tempatnya melamar pekerjaan. Kondisi ini membuat Naina mengeluarkan suara-suara tersentak yang tidak bisa dia kendalikan, yang sering menjadi bahan ejekan dan penilaian negatif dari orang-orang di sekitarnya.

Akhirnya, Naina mendapatkan kesempatan bekerja di St. Notker’s High School, sekolah yang prestisius. Namun, tugasnya tidak mudah karena dia diberikan tanggung jawab untuk mengajar kelas 9F, sebuah kelas yang terkenal dengan siswa-siswa bermasalah dan berasal dari latar belakang yang kurang mampu. Mereka telah dikucilkan dari siswa-siswa lain yang berasal dari keluarga kaya dan dilihat sebagai tidak bisa diatur oleh para guru di sekolah itu.

Siswa-siswa kelas 9F pada awalnya tidak menerima Naina dan sengaja membuat masalah untuk mengusirnya. Mereka percaya bahwa mereka telah ditakdirkan untuk gagal dan tidak memiliki masa depan yang cerah, terutama setelah sebelumnya ditangani dengan cara yang keras oleh guru-guru sebelumnya. Namun, Naina dengan keteguhan dan pendekatan yang berbeda, mulai memenangkan hati mereka. Alih-alih menggunakan hukuman atau kekerasan, dia menggunakan metode pengajaran yang inovatif, kreatif, dan melibatkan empati yang mendalam.

Seiring berjalannya waktu, Naina berhasil membangun hubungan yang kuat dengan siswa-siswa 9F. Dia menunjukkan kepada mereka bahwa setiap orang memiliki potensi yang unik, dan mereka tidak boleh membiarkan masyarakat atau keadaan mereka menentukan nilai mereka. Di sisi lain, Naina juga harus menghadapi skeptisisme dari rekan-rekannya, terutama dari Mr. Wadia, seorang guru yang percaya bahwa kelas 9F tidak layak mendapatkan kesempatan kedua.

Film ini menyoroti pentingnya menerima dan merangkul perbedaan, baik itu dalam hal kondisi fisik maupun latar belakang sosial ekonomi. Meskipun Naina menghadapi banyak penolakan dan tantangan, dia tidak pernah menyerah pada mimpinya. Ini memberikan pesan kuat tentang ketekunan dan percaya pada diri sendiri.

Akhirnya, berkat pendekatan unik dan kesabaran Naina, siswa-siswa kelas 9F mulai menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam akademis dan perilaku mereka. Mereka akhirnya lulus dengan hasil yang baik, membuktikan bahwa dengan bimbingan yang tepat dan dukungan emosional, setiap siswa dapat berhasil, terlepas dari label yang diberikan oleh masyarakat.

Film Hichki adalah film yang sangat inspiratif, dengan pesan tentang kekuatan dalam menghadapi kelemahan diri, pentingnya inklusi sosial, dan peran seorang guru dalam mengubah kehidupan siswa-siswanya. Film ini tidak hanya menghibur tetapi juga menyentuh hati dengan pesannya yang kuat tentang empati dan keberanian.

Redaktur: Afrahul Fadhillah Parinduri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Menapaki Keindahan Budaya Dan Pesan Kemanusiaan Dalam Film “Raya and The Last Dragon”

redaksi

Sleep Call, Mengangkat Isu Sosial dan Mental Health

redaksi

Sayap-Sayap Patah : Kisah Nyata Kerusuhan di Mako Brimob

redaksi