Sumber foto: https://pin.it/7vQuANTr7
Oleh: Cut Farah H.P
Wujud tak nyata
Ada namun tiada
Kau punya akupun punya
Tapi kenapa seakan berbeda?
Untukku, untukmu, untuk yang lainnya
Jam, menit, detik
Adakah untuk harapan yang di ufuk
Apakah tak cukup untuk sehari?
Lalu mengapa aku yang menanggung sendiri
Ohh tuan,
Seperti aliran sungai
Tak pernah berhenti mengalir
Begitu pula riuhnya duniamu
Hanya kau yang dapat menepi ke pinggir
Bukankah itu kapalmu?
Bukankah kau nakhoda atas muara asalmu?
Atau kau hanya mampu menjadi penumpang
Tak dapatkah kau menjadi seorang penunjuk arah?
Di kapal yang manakah?
Milikmu?
Milikku?
Milik kita?
Tentu kau boleh dengan duniamu
Aku akan dengan duniaku
Jika kau merasa satu
Tentukan kapal yang mana
Dan siapa yang menjadi apa
Aku adalah tepian
Yang sendirian
Silakan berlabuh jika kau mampu
Pada muara yang kusebut ‘waktu’
Redaktur: Yuni Hikmah
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.