Reporter: Habibullah Al Magribi
Suara USU, Medan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Pemerintahan Kepulauan Selayar mengadakan Muhibah Budaya Jalur Rempah. Kegiatan ini dilakukan dari Surabaya hingga Kepulauan Selayar pada 23 November – 1 Desember 2023.
Muhibah Jalur Rempah adalah program pelayaran mengarungi lintas samudera menyusuri titik-titik rempah yang ada di Indonesia sebagai penegasar kolektifitas historis Indonesia melalui jalur rempah. Ini merupakan kali kedua Kemendikbudristek mengadakan program Muhibah Jalur Rempah.
Mahasiswa Program Studi Sastra Arab, Ahmad Widad, mengikuti seleksi bersama mahasiswa dari seluruh Indonesia dan terpilih menjadi salah satu laskar rempah yang dapat mengikuti program ini. Ia mengikuti pelayaran ke titik-titik rempah selama 4 hari 3 malam.
Pelayaran ini menggunakan KRI Dewaruci yang merupakan kapal pelatihan bagi taruna atau kadet akademi angkatan laut. Selama pelayaran, seluruh peserta memperoleh materi dari para peneliti serta dosen yang berfokus pada rempah-rempah Indonesia, maritim, dan Kepulauan Selayar.
Muhibah Jalur Rempah diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari perwakilan Kemendikbudristek, TNI Angkatan Laut, para peneliti, panitia, fasilitator, influencer, dan 20 laskar rempah yang telah lolos seleksi nasional.
“Kita sebagai generasi muda harus mengambil peran dan berkontribusi dengan mengikuti kegiatan ini dan juga lebih peduli dengan kekayaan rempah rempah yang ada di Indonesia ini,” ucap Widad.
Widad juga mengatakan setelah mengikuti muhibah budaya jalur rempah ini, Ia lebih mengetahui dan juga bisa mengenal bagaimana sejarah jalur rempah yang ada di Indonesia. Ia juga mengenal kekayaan dan keragaman rempah rempah yang ada di Indonesia, serta jalur rempah ini akan di ajukan ke UNESCO pada tahun 2024 agar menjadi warisan dunia.
Redaktur: Anggie Syahdina Fitri
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.