Reporter : Keyvin
Suara USU, Medan. Sebuah acara yang diadakan oleh The Centre for Orangutan Protection (COP) pada tanggal 23-25 Juli. Pada hari Sabtu (23/7) diadakan di Degil House Jl Sei Silau 50/54 Medan Baru, Kota Medan. Kegiatan yang dilakukan dalam acara ini adalah menonton film pendek dokumenter Lara pongo yaitu sebuah film tentang konservasi orangutan di kalimantan.
Selain itu, ada workshop tentang menyusun foto cerita bertema orang utan yang dibawakan oleh Kaleb Sitompul. Ada pula pameran foto serta pertunjukan musik dari Filsafation, Yoko City dan Ariffatur pada malam harinya.
Dengan diadakan acara ini di Degil House mereka berharap orangutan akan terus lestari dengan adanya peningkatan kesadaran di masyarakat. “Abelii fest adalah suatu kampanye untuk penyadaran kepada anak muda tentang konservasi orangutan,” ungkap Dita salah satu anggota COP.
Orangutan adalah spesies primata yang hanya dapat ditemukan di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Keberlangsungan hidup orangutan semakin terancam karena penebangan liar, eksploitasi lahan dan perburuan terhadap orangutan. Mereka menyampaikan jika orangutan punah maka keseimbangan alam akan terganggu “Kalo orangutannya gak ada, secara harfiah juga jika orangnya hilang maka hutannya hilang” ungkap Fauzan salah satu panitia Abelii fest
Melalui media film, seni, dan musik mereka yakin masyarakat terutama anak muda akan lebih menaruh perhatian terhadap konservasi orangutan di Indonesia. Mereka yakin musik dan lagu lebih efektif daripada larangan dalam menyuarakan menyampaikan pesan.
Redaktur : Fitri Dian Jannah
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.