Penulis : Kurniadi Syahputra
SUARAUSU,Medan.
Jika diperhatikan tolak ukur kemajuan suatu bangsa terletak pada pemuda dan mahasiswa. Mahasiswa sebagai agen perubahan serta jembatan aspirasi masyarakat dan pemerintah agar terbentuk sinkronisasi dalam bernegara. Di tahun 1967-1969 berlanjut pada tahun 1999 – 2000 mahasiswa banyak terjun ke dalam dunia pergerakan serta politik-sosial. Melakukan diskusi tidak hanya dalam sebuah ruangan namun di luar ruangan pun mahasiswa dapat berdiskusi seperti ngopi bersama rekan-rekan sambil membahas isu-isu yang terjadi di Tanah Ibu Pertiwi.
Berbanding terbalik dengan zaman sekarang, kebanyakan mahasiswa lebih menghabiskan waktu nongkrong mereka dengan mabar atau main game online bersama yang sekarang banyak digemari. Bermodalkan wifi dari restoran, mahasiswa dapat duduk berjam-jam hanya melihat ponsel pintar serta ibu jari yang terus memainkan permainan tersebut.
Seharusnya, seorang mahasiswa sadar akan pentingnya sebuah diskusi dibandingkan bermain game seharian dan bisa mengakibatkan candu berlebihan.
Dahulu, tempat ngopi digunakan untuk berdiskusi dan bertukar gagasan. Fenomena yang terjadi sekarang justru digunakan sebagai tempat bermain game online sampai tak kenal waktu atau batasan bermain game.
Meskipun kondisi seperti ini tidak terjadi menyeluruh ke semua cafe atau tempat nongkrong. Gaya hidup seperti ini mulai menjamur diseluruh kafe atau tempat nongkrong anak muda. Dilihat dari sisi positif, adanya kafe berbasis internet dapat mempermudah mahasiswa untuk menyelasaikan tugas kuliah ataupun berdiskusi dan bercanda secara bebas.
Harga secangkir kopi ramah di kantong serta wifi yang memadai dapat membantu mahasiswa melepas penat dari tugas perkuliahan atau sekedar lari dari permasalahan hati, tidak ada salahnya jika tempat nongkrong kini beralih fungsi menjadi tempat mabar para kaum adam sehingga hilangnya suasana gelak tawa saat bercanda, wajah serius saat bermain catur serta ocehan ocehan bernada tinggi saat membanggakan club bola maupun saling curhat tentang kekasih yang nuntut diperhatikan 24 Jam
Dalam kehidupan yang riweuh ini sangat diperlukan agen perubahan yang memperhatikan perkembangan negara selain menjadi pengikut dalam arus globalisasi ini tetapi menjadi salah satu pelopor perubahan negara, ciptakan suatu inovasi baru dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Setidaknya lebih baik daripada duduk di bangku cafe sembari memegang ponsel pintar lalu bermain game online hingga berjam-jam.
Menjadi pemuda yang mengerti dan mengikuti perkembangan teknologi itu memang penting tapi tanpa dibarengi ilmu dan pengetahuan, mau jadi apa negara ini?
Peran mahasiswa sangat masih dibutuhkan sampai kapanpun. Mengenai sifat kritis, gagasan dan pemikiran harus dimiliki setiap pemuda di negeri ini.
Alangkah lebih baik
ketika sedang berkumpul atau nongkrong diisi dengan diskusi dan bertukar gagasan.
Saatnya untuk berlari,mengejar impian dan harapan. Kurangi bermain yang sifatnya hanya sesaat sebab tanggung jawab sebenarnya akan lebih terasa di masa depan.
Redaktur Tulisan : Audry Zaskia
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.