Penulis: Tsabitah Syafanaura
Di ufuk timur, sang surya berpijar
Menyinari dunia dengan cahaya yang membara
Namun di sana, terhampar sang bulan yang cemerlang
Beradu kasih dalam keterpisahan yang terjal
Sang surya bersinar dengan gemilangnya
Menyinari langit dengan hangatnya
Namun sang bulan, meski bersinar lembut
Ia tetap terpisah, di angkasa biru
Setiap senja, sang surya meredupkan cahayanya
Menyisakan kenangan indah di ufuk barat
Dan sang bulan, dengan sedih merenungi
Betapa takdir memisahkan mereka, selalu berjauhan
Matahari dan bulan, dua hal yang berbeda
Namun saling mencintai dalam kesendirian
Mereka tak pernah bertemu, tak pernah bersatu
Di antara jarak yang memisahkan
Mereka menjaga satu sama lain dalam rindu
Begitu juga kisah kita, tentang perpisahan
Meski tak bersama, kenangan tetap abadi dalam sanubari
Seperti matahari dan bulan yang berpisah
Kita pun berada di ujung perjalanan
Namun takkan pernah hilang perasaan kala itu
Walau waktu dan ruang memisahkan jalanan
Sampai saat nanti, kita berjumpa lagi
Bagai matahari yang kembali bersua bulan
Perpisahan hanya sebatas rindu sementara
Kita takkan pernah berpisah, kenangan selalu abadi dalam sanubari.
Redaktur: Anna Fauziah Pane
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.