SUARA USU
Sastra

Bersemayam di Perut Ibu

Sumber foto: pinterest.com

Oleh: Cahya Muty Salsabila

Subuh menjelma lubang hitam

Waktu berputar tak henti bersikap culas

Tiada siapapun yang merajam

Kerontang usai meledakkan batin yang ampas

 

Di pelipis ibumu tergurat garis berselirat

Dewasa ternyata mendulang karut marut

Terlalu merona, lama-lama mampat

Terperosok kecewa dan harap sudah tak patut

 

Kau rindukan pelukan rahim ibumu

Manusia satu-satunya yang pernah beri peluh

Matilah, katamu, kembali pada perut ibu

Tempat yang paling damai dan teduh

Matilah, derumu, bersemayam di perut ibu

Sanubari paling suci terhindar dari keruh

Redaktur: Anna Fauziah Pane


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Ingin Hilang

redaksi

Buku Pahit

redaksi

Lawan dengan Teriakan “Merdeka!”

redaksi