Reporter: Fathan Mubina/Putri Handyani
Suara USU, Medan. Ada satu kegiatan yang bisa dipastikan dilakukan oleh seluruh siswa-siswi di masa sekolah dasar, yaitu menulis. Menulis merupakan salah satu kegiatan yang melatih motorik/gerak badan, khususnya bagian lengan.
Begitu pula yang dilakukan Hans. Hans Sebastian atau yang akrab disapa Hans merupakan seorang putra daerah kelahiran Medan yang menggeluti bidang seni tulis menulis atau yang sekarang lebih dikenal dengan istilah lettering. Hans menekuni bidang tulis menulis sejak masih di bangku sekolah dasar dan rutin melakukan latihan secara serius mulai dari bangku perkuliahan. Latihan hari demi hari dalam menulis menjadikan tulisan Hans memiliki karakter dan keunikan tersendiri.
“Sedari kecil semenjak di sekolah dasar, banyak guru bilang tulisan saya rapi,” ujar Hans ketika bertemu di suatu cafe.
Hans menyadari bahwa passion yang dimilikinya ialah lettering. Maka Hans menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk mengerjakan sebuah lettering, “Lettering merupakan seni menggambar huruf dengan beragam cara, salah satunya ialah menebalkan setiap huruf,” tuturnya.
Hans biasa mencari inspirasi sebelum membuat suatu lettering dimana saja dan kapan saja. Mencari inspirasi juga dilakukan ketika sedang stuck dan kehabisan ide dalam membuat sebuah lettering. Sehari hingga dua hari merupakan waktu yang Hans perlukan untuk membuat suatu karya lettering, “Kalau sedang sangat fokus dan luang bisa selesai dalam satu hari, namun normalnya bisa selesai dalam dua hari” jelas Hans.
Mendapat dukungan dari keluarga, membuat Hans memutuskan untuk mulai aktif dalam media sosial ketika duduk di bangku perguruan tinggi. Selain mencari inspirasi, Hans juga sangat aktif di Instagram. Hans sangat ramah kepada pengikutnya di Instagram dibuktikan dengan menciptakan sebuah lettering bagi para pengikut terpilih di Instagram. Oleh karena itu, selain karyanya yang unik, ditambah dengan interaksi yang dilakukan Hans melalui media sosial, Hans dapat dikenal dan disenangi banyak orang dengan karakter keunikannya.
Redaktur: Tamara Ceria Sairo
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.