SUARA USU
Uncategorized

Dari Rak Buku Ke ChatBot: Bagaimana AI Memodernisasi Perpustakaan SD?

Oleh: Dera Mutia Azizah

Suara USU, Medan. Baru-baru ini, semua lini bidang dihebohkan dengan kemunculan teknologi kecerdasan artifisial (AI) yang telah memasuki babak baru. Perkembangan teknologi AI ini mampu mendekonstruksi peradaban dengan kemunculan Teknologi AI melalui sistem rekomendasi cerdas. Salah satu inovasi paling signifikan adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI), khususnya melalui implementasi chatbot, untuk memodernisasi dan mengoptimalkan fungsi perpustakaan SD. Kemampuan teknologi ini mengandung sejumlah data yang mampu berinteraksi dengan pengguna dengan cara mengirimkannya pesan, perintah, dan memberi penawaran, sekaligus memberikan jawaban.

Perpustakaan di sekolah dasar khususnya juga mengalami transformasi yang signifikan, akibat dari kemunculan teknologi kecerdasan buatan (AI). Perpustakaan tradisional, yang selama ini dikenal sebagai tempat buku-buku cetak tersusun rapi, kini semakin menjadi pusat pembelajaran interaktif yang didukung teknologi canggih. Namun, perubahan ini tidak hanya tentang menambahkan teknologi baru tetapi juga tentang bagaimana AI dapat memperkaya pengalaman membaca dan pembelajaran anak-anak.

Chatbot dan Pengalaman Belajar Interaktif

Kegembiraan anak saat belajar muncul ketika tidak adanya paksaan dan tidak dianggap sebagai beban. Melalui AI chatbot yang memiliki potensi besar untuk mampu mengubah cara anak-anak berinteraksi dengan perpustakaan di sekolah dasar. AI juga dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif. Teknologi chatbot dan asisten virtual dapat digunakan di perpustakaan untuk menjawab pertanyaan siswa, memberikan informasi tentang buku tertentu, atau membantu mereka menemukan bahan yang mereka butuhkan. Hal ini tidak hanya membantu siswa menemukan bahan bacaan yang menarik tetapi juga mendorong minat baca mereka sejak dini.

Chatbot sebagai alat Pendidikan dan Meningkatkan Literasi Informasi

Chatbot juga dapat berfungsi sebagai alat pendidikan di perpustakaan SD. AI dapat membantu perpustakaan sekolah dasar mengajarkan keterampilan literasi informasi kepada siswa dengan menyediakan alat yang dapat mengevaluasi sumber daya, mengidentifikasi bias, dan memastikan akurasi informasi. Alat-alat ini dapat diintegrasikan dalam program pembelajaran perpustakaan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan kritis yang diperlukan untuk menavigasi lanskap informasi modern.

Sebagai contoh artikel jurnal dengan memanfaatkan perkembangan teknologi AI Chatbot. Misalnya seperti yang ditulis oleh Sefri Doni and Gusnar Zain (2019) dalam artikel jurnalnya yang berjudul “PENGEMBANGAN CHATBOT TELEGRAM DI PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG”.

Tantangan dan Pertimbangan dalam Implementasi AI

Namun, meskipun manfaat AI dalam perpustakaan SD sangat menjanjikan, ada tantangan yang perlu diatasi. Pertama, penting untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan dan digunakan oleh chatbot dilindungi dengan baik untuk menjaga privasi siswa. Kedua, ada kekhawatiran bahwa ketergantungan pada AI dapat mengurangi interaksi manusia yang juga penting dalam perkembangan sosial anak-anak.

Perpustakaan perlu mengembangkan kebijakan yang jelas mengenai penggunaan dan perlindungan data, serta memastikan bahwa chatbot digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti, peran pustakawan. Pelatihan untuk pustakawan dan edukasi bagi siswa tentang penggunaan teknologi ini juga penting untuk memaksimalkan manfaatnya sambil meminimalkan risiko.

Masa Depan Perpustakaan dengan Sentuhan AI

Dari rak buku ke chatbot, perpustakaan sekolah dasar yang mengintegrasikan AI tidak hanya memodernisasi infrastruktur mereka tetapi juga memperkaya pengalaman belajar siswa. Dari sistem rekomendasi cerdas hingga alat pembelajaran interaktif, AI menawarkan peluang untuk menghidupkan kembali minat baca dan menyediakan akses ke informasi yang lebih efektif. Chatbot menghadirkan cara baru yang inovatif untuk meningkatkan keterlibatan siswa dengan perpustakaan, menyediakan rekomendasi yang dipersonalisasi, dan memfasilitasi akses ke sumber daya dengan lebih efisien. Integrasi AI dalam perpustakaan SD adalah langkah ke arah yang tepat, dengan potensi untuk tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa tetapi juga menyiapkan mereka untuk dunia yang semakin didorong oleh teknologi. Sementara kita bergerak dari buku ke bot, perpustakaan harus terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan generasi pembaca dan pembelajar yang akan datang.

Sehingga dapat kita lihat perubahan signifikan oleh adanya dunia AI ini merambat di perpustakaan sekolah dasar yang bertransformasi dalam upaya meningkatkan pelayanan yang berkualitas dan kemudahan penggunaan bagi para siswa. Ini juga menjadi salah satu langkah untuk dapat memberikan pengalaman belajar yang interaktif bagi siswa, sebagai alat pendidikan, dan meningkatkan literasi membaca siswa. Terlebih dengan adanya AI dapat memunculkan tantangan dan ancaman yang kuat akan ketergantungan yang kuat pada teknologi AI. Namun dibalik itu teknologi AI memberikan fasilitas dan nilai efektif yang menarik siswa.

Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean 


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Peran Konselor Adiksi dan Pekerja Sosial dalam Mengatasi Penggunaan NAPZA di Rehabsos Fokus Kota Medan

redaksi

Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan di Provinsi Sumatera Utara

redaksi

Perspektif Mahasiswa USU tentang Pentingnya Peran Mahasiswa di Tengah Masyarakat

redaksi