Oleh: Muhammad Fadhlan Amri
Suara USU, Medan. Terhitung sejak Senin hingga Kamis 10 Desember 2020, Pemilihan Raya (Pemira) USU diadakan secara daring.
Berdasarkan pantauan Suara USU, ada beberapa kendala yang dialami mahasiswa saat memilih. Mulai dari situs yang error, hingga portal yang dibajak.
Hal ini juga dikonfirmasi oleh KPU USU, lewat akun instagram resmi mereka @kpu.usu via Insta-storynya, mereka menghimbau bagi para mahasiswa yang merasa diretas akunnya untuk segera melapor ke Instagram resmi mereka.
Ketua KPU USU, Wahyu Hidayat sejak awal telah memprediksi kecurangan seperti ini pasti akan terjadi, oleh karenanya di awal sosialisasi Pemira, Wahyu dan tim KPU USU selalu mengingatkan para mahasiswa untuk mengganti password akun portal mahasiswa mereka yang semula merupakan tanggal lahir menjadi kata sandi tersendiri dan hanya pemiliknya yang mengetahui.
“Itukan sudah kami himbau dari awal, sebelum Pemira ini dilaksanakan saya rasa bulan lalu sudah dihimbau. Buk WR juga menghimbau terkait pengamanan akun itu. Dan untuk mengganti password ini harus dari mahasiswa sendiri,” kata Wahyu saat ditemui di Sekretariat Pemira, Kamis (10/12).
Ia juga menambahkan, masalah penggantian password atau tidak merupakan hak mahasiswa. Sehingga apapun risiko yang terjadi juga tanggungjawab pemilih.
“Tidak mamungkin KPU yang gantikan, masalah mengganti atau tidak mengganti itu kan hak mahasiswa,” terangnya
Terkait apakah ada upaya pencarian siapa di balik kecurangan yang menimpa para pemilih, Wahyu mengungkapkan bahwa KPU tidak ada membahas tentang hal itu.
“Gak ada sih kalo hal itu, kita kan udah antisipasi dan ada buat upaya preventif kan. Karena kami udah mewanti-wanti, pasti ada yang mencoba membobol akun mahasiswa, mencoba-coba dia,” papar Wahyu.
Untuk pelanggaran-pelanggaran yang ditemukan dalam Pemira, Wahyu menjelaskan bahwa KPU punya cara untuk menindaklanjuti pelanggaran-pelanggaran yang ditemui.
“Yang pertama kan kita peringati secara lisan, jika masih melakukan kita tindak lagi kasih SP1, setelah itu SP2. Harus sesuai prosedur jugak. Harus kita cari tahu dulu siapa dia, darimana,”
Wahyu juga mengatakan untuk segala kecurangan dan dugaan penyelewangan Pemira dapat dilaporkan ke KPU USU di hari Jumat hingga sabtu ini.
“Kalo misalkan ada kecurangan dan dia terbukti bersalah, akan kita lakukan potongan suara. Saya rasa ada rencana 5 suara per-fakultas,” sambung mahasiswa Fakultas Pertanian USU ini.
Penyunting: Kurniadi
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.