Oleh: Valentina E. Simanullang
Suara USU, Medan. Pernahkah Anda berada di situasi dimana ketika Anda menatap semua barang di rumah tiba-tiba Anda merasa pengap alih-alih senang karena barang tersebut? Apakah Anda pernah berharap ada angin kencang meniup semua kekacauan di rumah Anda karena barang tersebut? Jika Anda pernah berada dalam situasi tersebut maka cara hidup minimalis yang ditawarkan dalam sebuah buku ini dapat menjadi solusi.
Seni Hidup Minimalis merupakan salah satu buku yang ditulis oleh Francine Jay yang dikenal dengan Miss Minimalis. Bagian pertama buku ini menumbuhkan pola pikir minimalis melalui beberapa dasar pemikiran seperti sedikit barang = sedikit stress. Bagian kedua berisi metode STREAMLINE atau sepuluh teknik yang paling efektif untuk menjaga rumah tetap rapi. Bagian ketiga mengajak Anda untuk menata setiap ruangan di rumah. Bagian keempat, Anda akan melihat bagaimana konsep minimalis tersebut bisa melestarikan bumi untuk generasi berikutnya.
“Lepaskan seperti anak kecil meniup setangkai dandelion. Dalam satu tarikan napas, begitu ringan dan bahagia tak terkira.” Salah satu kutipan buku yang memiliki makna tersirat penuh pembelajaran.
Coba lihat sekeliling Anda, kemungkinan besar akan langsung terlihat setidaknya sepuluh barang bahkan lebih. Bagaimana barang itu ada ditempatnya sekarang? Apakah semuanya punya fungsi? Inilah saatnya kita mengenali setiap barang yang ada dirumah kita, ada barang yang berguna, ada barang indah, ada barang milik orang lain dan ada barang aspiratif. Tentu semakin banyak barang, semakin banyak energi yang kita habiskan untuk menjaga atau merawat barang tersebut.
Dengan mengurangi barang tersebut kita bisa mengurangi stress dan lebih merdeka. Kita harus mengurangi keterikatan kita dengan barang-barang yang ada di rumah. Oleh karena itu kita perlu menjadi penjaga pintu yang baik dalam rumah kita. Sebelum membeli barang kita harus bertanya apakah kegunaan barang itu? apakah saya sudah mempunyai barang ini sebelumnya?. Sikap ini membuat kita lebih memiliki banyak ruang di rumah kita. Dengan mengurangi konsumsi barang, rumah kita menjadi bersih, menenangkan dan bebas dari kesemrawutan.
Setiap orang pasti memiliki alasan yang berbeda dalam menerapkan cara hidup minimalis. Mungkin anda merasa banyaknya barang yang anda punya membuat ada semakin stres, kamar dan lemari anda yang berantakan, atau konsumsi barang yang berlebihan. Barang yang kita simpan di rumah menyita banyak ruang sehingga anda merasa tidak nyaman dirumah anda. Buku ini sangat cocok untuk anda apabila anda mengalami masalah tersebut. Melalui buku ini, pemikiran anda akan terbuka dan cara pandang anda terhadap barang akan berbeda.
Menerapkan cara hidup minimalis mungkin akan terasa seolah kita sedang berenang melawan arus. Kita perlu meluangkan waktu untuk merenungi barang yang kita miliki, barang-barang yang kita anggap penting dan barang-barang yang membuat kita benar-benar bahagia. Oleh karena itu, perlu tekad, motivasi dan konsistensi diri yang kuat supaya kita memiliki hidup yang minimalis.
Redaktur: Fransiska Zebua
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.