SUARA USU
Opini

Hari Sumpah Pemuda: Bukan Hanya Sebatas Peringatan!

Penulis : Wirayudha Azhari

Suara USU, MEDAN. “Kita jangan pernah mewarisi abunya sumpah pemuda, tetapi kita harus mewarisi apinya sumpah pemuda.” – Bung Karno

Pemuda adalah aset suatu bangsa, di tangan pemuda lah perubahan suatu bangsa diletakkan. 28 Oktober 2021, tepat menjadi peringatan 93 tahun hari Sumpah Pemuda. Pada peringatan kali ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia menerbitkan tema “Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh”.

Sejatinya, peringatan sumpah pemuda tidak hanya suatu ceremony. Seharusnya peringatan sumpah pemuda lebih dari itu, pemuda harus tahu peran mereka sebagai agen perubahan, khususnya mahasiswa yang sering digadangkan sebagai agent of change, social control, dan juga iron stock sebab di pundaknyalah masa depan dipertaruhkan.

Akan tetapi hari ini peran-peran itu seakan memudar dari diri mahasiswa itu sendiri. Api semangat sumpah pemuda seakan kehilangan kayu bakarnya, perlahan menjadi kecil hingga hilang menjadi abu, sehingga tergantikan kehidupan bergaris individualisme, hedonisme, dan terkadang bersikap apatis. Sikap mengkritisi itupun perlahan menghilang dari dalam mereka, sibuk mengejar IP sematan, hingga lupa peran-peran yang terletak di pundaknya.

Pemuda hari ini tampaknya sudah sibuk mewarnai diri mereka dengan kepentingan pribadi, memperkaya diri sendiri, hingga matanya tertutup atas banyaknya kaum-kaum yang di-dzolimi. Suara mereka tidak lagi vokal, tidak lagi lantang menentang pemerintahan yang tak seimbang. Cukup disayangkan, perjuangan para pemuda terdahulu yang rela bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsanya.

Pemuda hari ini yang rakus akan kekuasaan hingga sanggup melawan teman-teman seperjuangan. Semangat bersatu itu benar-benar pudar. Hari ini saja, mahasiswa seakan hanya peduli dengan eksistensi pribadinya sendiri. Dualisme dimana-mana menjadi hal yang lumrah dan dianggap biasa saja. Perpecahan yang terjadi seakan melupakan kodratnya untuk memperjuangkan “Sumpah Pemuda” itu sendiri.

Kepada setiap pribadi pemuda di seluruh negeri ini untuk tidak hanya sekedar memperingati hari sumpah pemuda sebagai sebuah peringatan layaknya hari jadi. Seharusnya sumpah pemuda ini diperingati sebagai sebuah warisan api semangat persatuan sumpah pemuda.

“Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda.” – Tan Malaka

Redaktur: Wiranto Asruri Siregar

Related posts

Jalani Tes Kepribadian di Internet, Self-Diagnosis Berujung Penyakit Mental

redaksi

Persahabatan Bagai Kepompong, Terikat dengan Pancasila Tidak?

redaksi

Mahasiswa Keluhkan Terkendalanya Website Satu USU

redaksi