Kesma in Talk: Organisasi atau Perlombaan?

Reporter: Miranda Agnelya

Departemen Kesejahteraan Mahasiswa PEMA Fakultas Psikologi USU berhasil melaksanakan Kesma in Talk bertajuk “Organisasi vs Perlombaan, Which One’s Worth It” pada Senin (25/10), melalui platform zoom meeting.

Kesma in Talk merupakan program untuk bercengkrama secara virtual dengan senior atau junior di Universitas Sumatera Utara.

Pada sesi pertama, diisi oleh narasumber Ivana Putri, selaku Head of Social Media Belajar Seutuhnya, Kordinator PDD Duta Mahasiswa USU 2021, serta anggota Komunikasi dan Informasi PEMA F. Psikologi USU.

“Know your limit adalah hal yang sangat penting, jangan sampai kecapean dan jangan sampai kuliah jadi terlena,” ujar ivana.

Ivana juga mengaku, organisasi sangat penting dan bermanfaat bagi kita kedepannya. Contohnya, ketika dia bisa menyebar survey atau kuisioner ke jaringan pertemanannya yang didapat dari organisasi.

“Ada banyak hal yang harus aku korbankan, salah satunya adalah jam tidur. Namun, itu woth it banget karena aku mendapat sesuatu yang jauh diatas effort yang aku berikan. Banyak hal yang tidak bisa kita kontrol, banyak ekspektasi orang yang juga tidak bisa kita penuhi. Dari situ kita harus belajar untuk merelakan, ” ungkap Ivana.

Ahmad Maulana, selaku penerima Beasiswa Bakti BCA, Juara 1 lomba Poster Ilmiah Nasional ONIC dan Lomba poster Publik Nasional Earth Day menjawab pertanyaan seputar lomba.

“Pertama sekali aku ikut lomba catur dan menang, karena menang aku menjadi candu dan ingin untuk berprestasi lagi,” ujar Maulana.

Maulana juga mengatakan, dia sempat mengalami demotivasi karena pandemi, sehingga berhenti mengikuti lomba selama 1 tahun. Namun, akhirnya motivasinya bisa bangkit kembali karena melihat banyak flyer orang-orang berprestasi seperti di Intagram.

Ia berhasil keluar dari zona nyamannya dan berhasil meraih prestasi dari lomba desain poster yang sangat dihindarinya sedari dulu.

“Tidak selalu apa yang menjadi passion kita itulah yang membuat kita berprestasi, banyal hal-hal yang dianggap tidak bisa malah menjadi bisa dan dapat menuai prestasi apabila diasah dengan baik. Apabila ada yang mengatakan dia belum menemukan passionnya, pasti dia belum mencoba apapun,” ungkap Maulana.

Redaktur: Yulia Putri Hadi